KATHMANDU, GORIAU.COM - Gempa bumi 7,9 Skala Richter di Nepal kemarin siang (25/4) waktu setempat, berujung petaka buat ribuan warga. Data terakhir Kepolisian, 1.341 orang tewas, sementara lebih dari 1.700 orang luka-luka. Warga Negara Indonesia pun terancam jadi korban. Data Kementerian Luar Negeri mencatat ada 50 WNI kini berada di berbagai kota di Nepal.

Lindu mahadahsyat ini berdampak hingga ke wilayah India, tepatnya Negara Bagian Uttar Pradesh, yang turut melaporkan 28 warga tewas. Gunung Everest pun mengalami longsor setelah gempa tersebut, sehingga sejauh ini 10 pendaki tewas tertimbun salju.

Ketua Palang Merah Nepal, Jagan Chapagain, menyatakan bencana ini adalah yang terparah dialami negara tersebut setelah gempa 1934.

"Dampak kerusakan masih belum bisa dipastikan sampai sekarang. Tapi dipastikan ini bencana paling mematikan pernah dialami Nepal," ujarnya.

Laporan masuk, beberapa desa di pusat gempa yang jaraknya 80 kilometer dari Ibu Kota Khatmandu, belum dapat diakses relawan. Kondisi Khatmandu juga rusak berat, sampai-sampai Menara Dharhara di pusat kota setinggi sembilan lantai gedung ambruk.

Uni Eropa langsung mengucurkan bantuan senilai USD 3,9 juta untuk Nepal. Organisasi kemanusiaan internasional dilaporkan langsung berdatangan ke negara yang wilayahnya di lereng pegunungan Himalaya tersebut.

Hingga berita ini dilansir ribuan warga yang mengungsi masih berada di lapangan tanpa bantuan berarti, termasuk makanan maupun obat-obatan. Selain trauma, korban terancam suhu dingin ekstrem hingga beberapa hari ke depan.***