KATHMANDU, GORIAU.COM - Gempa berkekuatan 7,9 Skala Richter (SR) mengguncang Nepal, Sabtu (25/4). Sejauh ini, setidaknya 449 orang dipastikan tewas akibat gempa dahsyat tersebut.

Gempa ini merupakan gempa paling dahsyat yang pernah melanda Nepal dalam kurun waktu 81 tahun terakhir.

"Jumlah korban tewas sejauh ini 449 orang," ujar wakil inspektur kepolisian Kamal Singh Bam seperti dilansir kantor berita Reuters, Sabtu (25/4/2015).

Dikatakannya, sebagian besar korban tewas ditemukan di wilayah Kathmandu Valley. Angka ini diperkirakan masih akan terus bertambah.

Menurut pejabat-pejabat pemerintah, korban jiwa di India utara meningkat menjadi setidaknya 11 orang. Terdiri dari enam orang yang tewas tertimpa rumah mereka yang roboh di wilayah Uttar Pradesh, dan lima orang yang tewas di wilayah Bihar.

Gempa ini telah menimbulkan kerusakan di negara-negara tetangga India dan Bangladesh. Gempa ini juga menyebabkan longsoran salju di gunung tertinggi dunia, Mount Everest.

Badan Survei Geologi Amerika Serikat, USGS sebelumnya menyatakan bahwa gempa ini berkekuatan 7,7 SR. Namun USGS kemudian merevisi dan menyebut gempa ini berkekuatan 7,9 SR. Gempa terjadi pada sekitar 80 kilometer sebelah timur kota Pokhara, Nepal pada sekitar pukul 11.41 waktu setempat.

8 Pendaki Tewas

Gempa dahsyat ini juga memicu longsoran salju di gunung tertinggi dunia, Mount Everest. Longsoran salju akibat gempa ini mengubur sebagian base camp bagi para pendaki gunung yang akan mendaki Everest.

Menurut pejabat Kementerian Pariwisata Nepal seperti dilansir kantor berita Reuters, Sabtu (25/4/2015), setidaknya delapan pendaki gunung tewas akibat longsoran salju ini.

"Jumlahnya bisa bertambah, itu mungkin termasuk warga asing," ujar pejabat Kementerian Pariwisata Gyanendra Shrestha.

Pendaki gunung asal Romania, Alex Gavan menceritakan dirinya berlari menyelamatkan diri saat terjadi longsoran salju tersebut. Dikatakannya, banyak orang yang tengah berada di atas gunung tersebut saat kejadian.

Pendaki lainnya, Daniel Mazur, mengatakan, base camp Everest rusak parah akibat longsoran salju dan timnya terjebak. "Tolong berdoa untuk semua orang," demikian postingannya di akun Twitter miliknya.***