JAKARTA, GORIAU.COM - Bencana asap belum juga berlalu setelah dua bulan lebih menimpa beberapa provinsi di Sumatera dan Kalimantan. Menteri Kesehatan Nila Moeleok menyebut sudah 425.377 orang terkena ISPA (infeksi saluran pernafasan akut).

"Catatan kami 425.377 kasus ISPA. Tidak dirawat semua (di rumah sakit) karena ISPA itu semuanya infeksi, ada yang sebagian dirawat," kata Nila Moeloek usai coffee morning bersama Menkopolhukam Luhut Panjaitan, Menteri LHK Siti Nurbaya dan pimpinan DPR di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (15/10/2015).

Nila menjelaskan, hal terpenting dalam menghadapi bencana asap akibat lahan yang dibakar adalah dengan pencegahan, yaitu memproteksi diri agar tak terpapar asap.

"Ini tergantung ISPU (Indeks Standar Pencemaran Udara), kalau di atas 300 agak buruk karena partikel banyak. Jika ISPU cukup tinggi kami minta masyarakat agar mengurangi keluar (rumah)," sarannya.

"Kalau keluar dari ruangan harus dengan penahan masker. Masker juga bisa dengan sapu tangan atau bentuk apapun, yang penting partikular tak masuk rongga hidung," imbuhnya.

Nila mengatakan kondisi tubuh harus selalu fit dan sehat agar tidak mudah terkena infeksi, terutama infeksi saluran pernafasan. Jika daya tahan tubuh menurun, maka mudah terinfeksi asap atau partikel akibat kebakaran lahan.

"Kami minta betul-betul anak-anak, orang tua dan ibu hamil agar jangan sampai terlalu banyak terpapar asap atau partikel tersebut," lanjut guru besar Fakultas Kedokteran UI itu.

Kemenkes menurutnya terus berupaya memberikan bantuan kepada 8 provinsi yang terpapar asap. Sekurangnya sudah 30,8 ton bantuan dikirim baik berupa masker, makanan, obat-obatan dan oksigen.

"Petugas kesehatan sudah pro aktif. Terakhir di Palangkaraya mereka menjemput masyarakat yang menderita sakit sebelum kritis dan kerjasama lintas sektor juga dalam mendirikan rumah singgah," ucap Nila.***