PEKANBARU - Hingga saat ini, Pasar Induk Pekanbaru yang berada di Jalan Soekarno Hatta Atas, Sidomulyo Barat, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru, Riau belum juga ditempati oleh para pedagang. Padahal pasar itu dialokasikan untuk relokasi pedagang dari Pasar AKAP.

Usut punya usut, ternyata selain belum finalnya pembangunan fisik pasar, para pedagang yang akan direlokasi juga enggan untuk pindah dengan berbagai pertimbangan. Salah satunya adalah mahalnya biaya kontrak kios di Pasar Induk yang mencapai Rp400 juta untuk 20 tahun atau Rp 20 juta per tahun.

''Kami disuruh membayar kios Rp400 juta. Memang itu untuk biaya selama 20 tahun, bisa dicicil dan bisa diperpanjang untuk beberapa tahun setelahnya. Tapi 'kan itu tetap bayar dan sangat mahal. Sementara di sini gratis, nggak bayar apa-apa, selain uang kebersihan dan listrik,'' ujar salah seorang pedagang Pasar AKAP, Ridho kepada GoRiau.com, Senin (1/7/2024).

Sambil duduk menunggu pelanggan, ia pun menyampaikan keluh kesahnya terkait relokasi yang tidak menguntungkan bagi pedagang.

“Sudahlah mahal, tidak bisa dimiliki permanen pula. Mending kami para pedagang ini patungan sama-sama, beli tanah ditempat yang kami mau. Jelas pula itu bisa kami tempati selamanya,” jelasnya.

Ridho mengatakan, tidak ada satupun pedagang yang sepakat dengan relokasi tersebut. “Iya harusnya kan Mei kemarin pindah, tapi tak ada yang mau. Setelah itu juga tidak dihubungi lagi kelanjutannya bagaimana,'' jelasnya.

Dikatakannya, saat ini pedagang sudah merasa nyaman di pasar AKAP karena kecilnya biaya yang harus dikeluarkan pedagang. ''Di sini kami hanya membayar Rp 15 ribu per hari untuk uang kebersihan dan listrik,” tutupnya. ***