YOGYAKARTA, GORIAU.COM - Kematian Eka Mayasari (27), gadis cantik alumnus UGM asal Pulau Kijang, Riau, tidak hanya menyisakan kesedihan bagi keluarganya, tapi juga bagi orang-orang yang pernah mengenalnya, termasuk Komunitas Mualaf Jogja.

Informasi yang dihimpun dari Dewan Syuro Laskar Hamka Darwis, Faisal, lewat Komunitas Mualaf Jogja, Eka memeluk Islam dengan bersyahadat di hadapan Faisal tahun 2011. Perjalanan spiritual Eka ini tidak lepas dari hobinya membaca buku.

"Berawal dari hobinya membaca buku hingga Eka menemukan buku tauhid Ketuhanan dalam Islam, dan dari situlah Eka Mayasari mulai goyah imannya yang akhirnya meyakini diinul (agama) Islam adalah kebenaran yang nyata, dan Eka Mayasari memutuskan untuk mualaf," kata Faisal dalam akun Facebook Komunitas Mualaf Jogja yang dikutip merdeka.com, Selasa (5/5).

Pada awal-awal masuk Islam, Eka mulai belajar menggunakan kerudung tetapi sering dilepas ketika bapaknya datang. Dia menyembunyikan identitas Islam ketika berkumpul bersama keluarga. Hingga akhirnya semuanya diketahui keluarga.

Saat keluarga mengetahui Eka sudah memeluk Islam, ibu dan bapaknya tidak terima. Eka diusir dari rumah, kuliah tidak lagi dibiayai, biaya hidup pun tidak lagi diberikan.

Akhirnya Eka ditampung oleh Faisal. Eka diberi tempat tinggal di kawasan Kampung Pedak, Yogyakarta.

"Maya ini orangnya tidak mau bergantung pada orang, pernah dia membuka warung bakmi di daerah Baciro tepatnya samping Polsek Baciro, lalu dia buka usaha angkringan di bawah jembatan layang daerah Janti hingga Sabtu petang, 2 Mei 2015 ajal menjemputnya," cerita Faisal.

Semangat Eka membuka usaha angkringan bukan hanya untuk menghidupi dirinya sendiri, namun hasilnya juga untuk membiayai sekolah adiknya yang bernama Fandi hingga akhirnya mengenyam pendidikan tinggi di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Seperti diketahui, warga Desa Karangjambe, Janti, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta, digegerkan dengan tewasnya Eka, Sabtu (2/5) sore. Korban pertama kali ditemukan oleh Fandi Indrajaya (18) adik korban.

Saat ditemukan, Maya yang juga penjual angkringan ditemukan tak bernyawa di kamar kosnya. Dari hasil visum sementara, ditemukan beberapa luka memar di bagian leher korban.

Korban juga ditemukan dalam keadaan tanpa busana di indekosnya. Diduga Maya menjadi korban pemerkosaan lalu dibunuh yang dilakukan oleh orang yang belum ditangkap hingga saat ini.***