PEKANBARU – Pasar Induk Pekanbaru, Riau yang saat ini terus digesa pembangunannya, baru bisa beroperasi usai lebaran Idul Fitri 2024. Saat ini, progres pembangunan sudah 75 hingga 80 persen.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru Zulhelmi Arifin mengatakan, 200 kios telah selesai dibangun oleh pengelola, PT Agung Rafa Bonai (ARB) dari 400 kios yang ditargetkan.

Pembangunan Pasar Induk itu menggunakan skema Build Operate Transfer (BOT) atau biaya pembangunan ditanggung seluruhnya oleh investor.

Dikatakannya, tim Pemko Pekanbaru juga telah membahas penyesuaian waktu pembangunan Pasar Induk di Jalan Soekarno-Hatta. Pasalnya, PT ARB sempat terkendala dana akibat pandemi Covid-19 dan belum adanya sertifikat HPL dari Pemko Pekanbaru.

"Pasar Induk ini mutlak kami butuhkan. Supaya, bahan pokok yang masuk terintegrasi seluruhnya," kata Zulhelmi Arifin, Jumat (22/2).

Pria yang akrab disapa Ami ini menilai, dengan beroperasi pasar induk maka Disperindag bisa mendata seluruh bahan pokok yang masuk ke Pekanbaru, sebelum disebar ke pasar tradisional.

Saat ini, para pedagang grosir bahan pokok masih menempati tempat penampungan sementara (TPS) di belakang Terminal Bandar Raya Payung Sekaki (BRPS). Sebagian pedagang lainnya berjualan di Jalan Ahmad Yani, Jalan Tuanku Tambusai, Simpang Tangor.

Nantinya proses bongkar muat barang sudah bisa di Pasar Induk. Akses jalan sudah disemenisasi. Toilet juga sudah selesai.

"Yang lainnya seperti kafe, tempat makan, area ATM, dan pasar basah sedang dikerjakan. Kantor pengelola juga ada," terang Ami.

Selain fasilitas tersebut, gudang sementara juga disiapkan. Para pedagang bisa menyimpan dagangannya maksimal 3 jam. ***