JAKARTA - Emtek Group boleh-boleh saja menjadi raja untuk hak siar Kompetisi Sepakbola Liga 1 PSSI. Tetapi, MNC Group tetap menguasai hak siar Timnas Indonesia meskipun Emtek sudah dinyatakan sebagai pemenang tender PSSI tahun 2024. 

"Sepertinya Emtek akan mengelus dada, mengingat klaim MNC Group yang telah mendapatkan hak siar babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 dari AFC," kata Founder Football Institute Budi Setiawan di Jakarta, Minggu (16/6/2024).

Aksi saling salip hak siar Timnas Indonesia ini, kata Budi, seperti mematahkan dominasi Emtek sebagai tv khusus olahraga dan sepakbola, Seperti makanan sudah di depan mulut tetiba diambil orang lain.

"Saya surprise dengan MNC yang tiba-tiba mendapatkan hak siar Timnas Indonesia untuk babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 dari AFC. Hal ini menunjukkan bahwa MNC mempunyai sumber informasi yang mumpuni dan kredibel di AFC. Bukan tidak mungkin ada orang dalam (ordal) baik di PSSI dan/atau AFC yang memberikan petunjuk mengenai hal-hal yang credential dan krusial," jelasnya.

Menurut Budi, kasus hak siar Timnas Indonesia di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 ini sangat menarik untuk dikaji karena PSSI paling dirugikan jika benar MNC mendapatkannya dari AFC. Itu artinya MNC memberikan kontribusi kepada AFC dan bukan PSSI.

Kerugiannya, kata Budi, PSSI tak lagi bisa mengandalkan biaya hak siar untuk membiayai kebutuhan Timnas mengarungi jalan terjal untuk bisa mewujudkan target tampil di Piala Dunia 2026.

"Dari sini kita dapat melihat betapa pragmatisnya stasiun tv yang mendapatkan hak siar Timnas Indonesia, dengan dalih nasionalisme tapi justru tidak peduli dengan pssi yang berusaha menghidupi timnas," jelasnya.

"Tindakan korporasi seperti ini yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan hak siar menunjukkan bahwa uang adalah segalanya, prestasi timnas nomor sekian," tambahnya.

Dari data yang dihimpun Football Institute terlihat sepanjang satu dekade terakhir memang tercatat persaingan sengit di antara kedua grup stasiun tv di Indonesia untuk memperebutkan hak siar sepakbola dalam negeri. Entah itu tim nasional ataupun kompetisi Liga 1 indonesia. Kedua grup itu adalah MNC Group dan Emtek Group.

Dari data itu terlihat MNC lebih mendominasi hak siar Timnas Indonesia, sementara Emtek mendominasi hak siar kompetisi tertinggi dalam negeri. MNC tercatat sebagai pemegang hak siar timnas yaitu di tahun: 2013-2015 MNC Group (Timnas senior), 2016 Piala AFF (timnas senior) RCTI, iNews TV dan Fox Sport. 2018 AFF (Timnas senior) hak siar eksklusif Piala AFF 2018 adalah VTV (Vietnam), TV Lao (Laos), dan RTB (Brunei). Di Indonesia dipegang oleh MNC Group. Piala AFC U16 Kualifikasi Piala Dunia U 17. 2019 MNC Timnas U23 Indonesia Kualifikasi Piala Asia 2020. 2020 MNC-RCTI sebagai pemegang hak siar pertandingan Timnas U-23 Indonesia di kualifikasi Piala Asia U-23 2020. 2022 AFF dipegang oleh MNC dan tahun 2023 MNC Rp54 miliar (Timnas Indonesia Senior)

Sementara grup Emtek mendapatkan hak siar pada tahun 2017 untuk helatan Piala AFF U16. Lalu tahun 2023 Piala Dunia U17 dipegang Emtek. Namun untuk hak siar Liga Indonesia Emtek berhasil merajai ini sejak tahun 2017-2026. ***