PEKANBARU – Ketua DPW PPP Riau, Syamsurizal, akhirnya menanggapi isu di internal partai, yang kini tengah tertuju kepada dirinya. Khususnya terkait sejumlah kader yang memintanya mundur dari jabatan yang diembannya saat ini.

Menurutnya, beberapa isu yang dilontarkan sejumlah kader tersebut adalah tidak benar.

"Isu yang saya dengar, mereka meminta saya mundur karena berkurangnya kursi di Pileg 2024. Itu kurang tepat, karena saya sudah berusaha seoptimal mungkin dalam Pileg 2024 kemari" papar Syamsurizal kepada GoRiau.com, Ahad (16/6/2024).

Menurutnya, seluruh kader partai seharusnya menyadari, turunnya kursi PPP terjadi di seluruh kawasan di Tanah Air.

"Seperti untuk nasional (DPR RI, red), dulu kursi kita ada 19, sekarang tinggal 12. Parlementary treshold-nya dulu kita mencapai 4,52 persen sekarang 3,87 persen,’’ terangnya.

Sehingga, turunnya kursi PPP tak bisa disalahkan kepada Ketua DPW atau Ketua DPC semata. Tapi ini merupakan tanggung jawab semua rangkaian kepemimpinan secara menyeluruh dan secara struktural, jelas Syamsurizal.

Tak hanya itu, anggota DPR RI ini berharap kepada pengurus DPW dan DPC yang memintanya mundur, untuk bersama mengukur diri masing - masing pasca Pileg.

Syamsurizal juga menjelaskan terkait isu yang menuding dirinya tidak memberi perhatian kepada para Caleg yang bertarung di Pileg 2024.

Padahal, menurut Syamsurizal, dirinya sampai merogoh kocek pribadi untuk turut membantu pendanaan pencalegan.

"Caleg-caleg yang ketika itu ikut bertarung baik di DPRD kabupaten, provinsi sampai DPR RI pun, saya biayai ratusan juta rupiah, pakai dana pribadi saya. Mulai dari membuat APK, baliho, kartu nama, kalender. Jadi kalau mereka ke Jakarta jumpai DPP dan meminta saya mundur, saya minta mereka resapi saja apa yang sudah kita berbuat untuk partai," tegasnya.

Terkait gaya kepemimpinannya yang dinilai otoriter dan tak memberikan kewenangan kepada para pengurus untuk menjalankan partai, Syamsurizal mengaku heran.

"Dimana letak otoriter saya, apa yang tidak saya berikan kewenangan, saya sering di Jakarta. Kalau rapat silakan rapat, dan sepenuhnya kita serahkan kepada Sekjen, kepada DPW dalam menjalankan partai selagi saya tidak berada di Riau," katanya.

Untuk itu, Syamsurizal berharap, sesuai arahan Ketua Umum PPP di Rapimnas sekitar 10 hari lalu, disampaikan dalam rangka menyambut Pilkada 2024, masing - masing kader PPP hendaklah menjaga keutuhan partai. Serta tidak melakukan hal hal yang bisa membawa pada perpecahan.

"Apalagi menjelang Pilkada ini. Maka saya himbau kepada mereka untuk kembali menyadari ini, tak usah membuat keributan menjelang Pilkada ini. Mari kita bersejuk - sejuk saja. Karena menurut saya yang mereka tuntut itu tak masuk akal," katanya.

Sementara itu, Sekretaris DPW PPP Riau, Afrizal Hidayat juga berharap riak-riak kecil yang terjadi di tubuh PPP saat ini tidak menimbulkan perpecahan di partai berlambang Kabah ini.

"Jika berkaca dari hasil Pileg, itu kan kita PPP tertimpa musibah seluruh Indonesia, jadi kalau ditimpakan ke satu orang ketua DPW kan tidak fair juga," ujarnya.

Menurutnya, akan lebih elok bila kesalahan-kesalahan itu jadi bahan evaluasi ke depan, bukan dijadikan ajang untuk saling menyalahkan.

"Saya tak bisa juga menahan aspirasi dari kawan kawan. Tapi akan lebih elok lagi kalau kita bertabayyun dan mengevaluasi diri dulu secara internal. Hal ini juga bisa menjadi ajang bahwa komunikasi dengan kawan kawan perlu diperkuat lagi secara intens," pungkasnya. ***