PALEMBANG, GORIAU.COM  - Nasib malang dialami seorang siswi SMP di Palembang berinisial IP (14 tahun). Dia menjadi korban perkosaan dilakukan sepuluh pemuda.

Peristiwa itu bermula saat korban dijemput dua teman laki-lakinya buat menonton organ tunggal, tak jauh dari rumahnya di Kecamatan Plaju, Palembang, Jumat (21/8) malam. Sampai di tempat tujuan, korban bertemu dengan sepuluh pelaku, sebagian dikenal korban. Tanpa diduga, para pelaku mencekoki korban dengan minuman keras. Sebelumnya, korban berkali-kali mengelak, tetapi tetap saja dipaksa.

Melihat IP mabuk berat, sepuluh pelaku itu lantas menggotongnya ke belakang sebuah gedung sekolah, tak jauh dari acara hiburan. Di sanalah korban digilir para pelaku. Setelah puas, para pelaku menyuruh teman korban mengantarkannya pulang.

"Waktu pulang itu, saya curiga dengan pakaian anaknya yang kacau. Celananya robek dan seperti tak sadarkan diri," kata NR, ibu korban, saat mendampingi anaknya melapor ke SPKT Polresta Palembang, Selasa (25/8).

NR lantas menanyakan kejadian dialami anaknya itu. Dia pun kaget mendengar pengakuan anaknya yang baru saja menjadi korban perkosaan.

"Saya tidak terima pak. Mereka (para pelaku) harus ditangkap," ujar NR.

Dua teman IP yang menjemput buat menonton organ tunggal, berinisial ML dan ID, mengetahui peristiwa itu. Namun saat kejadian mereka tidak bisa berbuat apa-apa lantaran dihalangi oleh pelaku.

Ibu korban, NR, mengaku menanyakan kepada kedua teman anaknya setelah mendapat kabar itu. Dia tambah terkejut karena peristiwa itu benar-benar terjadi sesuai keterangan ML dan ID.

"Saya tanya juga teman anak saya yang jemput ke rumah. Mereka juga bilang begitu," ungkap NR.

Dari penuturan ML dan ID, kata NR, mereka sudah berusaha menyelamatkan korban dari perkosaan itu. Namun, keduanya tidak bisa berkutik karena dihadang sejumlah pelaku dan hanya menyaksikan kejadian itu.

"Mereka lihat anak saya diperkosa bergilir begitu. Tapi dihadang, cuma lihat saja," tambah NR.

Baru setelah itu, pelaku menyuruh ML dan ID mengantarkan korban pulang ke rumah.

"Memang tadinya tidak ngomong, cuma anak saya tidak sadarkan diri. Di situ saya curiga," ucap NR.

Kasat Reskrim Polresta Palembang, Kompol Suryadi mengatakan, kasus ini akan diserahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) karena korban masih di bawah umur. Polisi berjanji akan segera menyelidiki kasus ini dan menangkap para pelaku.

"Korban sudah kita periksa termasuk sejumlah saksi. Pelakunya segera kita ungkap," pungkasnya.***