DENPASAR, GORIAU.COM - Kepolisian Daerah Bali mengamankan ibu angkat Angeline, Margareta di Markas Kepolisian Resor Kota Denpasar untuk diperiksa lebih lanjut terkait penemuan bocah malang itu yang tewas dikubur.

"Margareta kami bawa ke Polresta Denpasar," kata Kepala Polda Bali Inspektur Jenderal Ronny Sompie ditemui di rumah korban di Jalan Sedap Malam Denpasar sebagaimana dikutip Antara, Rabu (10/6/2015).

Namun jenderal dengan bintang dua itu belum menetapkan status ibu angkat korban apakah menjadi saksi atau tersangka.

Ronny Sompie menduga orang-orang dekat korban terlibat dalam peristiwa tragis yang menimpa bocah cantik itu sehingga polisi perlu mendalami keterangan mereka.

"Semua yang ada di rumah, orang yang berkaitan dengan Angeline harus kami dengar keterangannya," ucap mantan Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri itu.

Orang-orang dekat tersebut di antaranya ibu angkat korban, Margareta dan dua saudari angkatnya yakni Ivone dan Kristin.

Ronny Sompie berhati-hati memberikan keterangan kepada wartawan dan belum bisa menyimpulkan peran Margareta dalam pembunuhan sadis itu.

"Kami belum tahu siapa yang menjadi penyebabnya tetapi semua orang dekat Angeline harus diperiksa," ucap Ronny Sompie.

Polisi juga belum bisa menyimpulkan kematian bocah kelas 2 di SDN 12 Kesiman, Sanur, Denpasar itu apakah dikubur hidup-hidup atau mengalami kekerasan terlebih dulu sebelum dikubur.

"Kami sudah mendatangkan ahli forensik dan anggota Identifikasi Polda Bali untuk kami olah lebih rinci lagi," kata Ronny Sompie.

Sebelumnya polisi juga telah meminta keterangan pembantu rumah tangga, Agus dan rencananya polisi juga akan meminta keterangan petugas pengamanan (satpam) dan penghuni yang juga mengontrak di rumah tersebut.

Sementara itu di rumah korban di Jalan Sedap Malam Denpasar masih dikerumuni ratusan warga yang penasaran dengan penemuan Angeline dikubur di rumahnya.

Sebelumnya Angeline dikabarkan hilang sejak Sabtu (16/5/2015) dan ternyata bocah cantik berambut panjang itu ditemukan tewas dikubur di halaman belakang rumahnya.

Enam orang digelandang

Sebelumnya diberitakan, enam orang dibawa petugas Kepolisian Daerah Bali dalam penemuan jasad bocah Angeline (8) yang dinyatakan hilang sebulan lalu.

Margareta, ibu angkat Angeline termasuk dalam orang-orang yang diamankan kepolisian. "Ibu angkat Angeline berinisial M sudah kami amankan, anak kandungnya juga berinisial CH," kata Kapolda Bali Irjen Ronnie Sompie saat diwawancarai KompasTV, Rabu (10/6/2015). Ronnie kemudian memaparkan, kepolisian juga sudah mengamankan satpam penjaga rumah berinisial DK.

Tak hanya itu, para pembantu di rumah Angeline juga ikut diamankan, yakni AT, S, dan R. ''Berdasarkan jejak yang kami temukan dekat jasad Angeline ditemukan," tutup Ronnie.

Seperti diberitakan, kepolisian akhirnya menemukan jasad bocah Angeline (8) yang dikabarkan hilang sejak beberapa bulan lalu. Jasad Angeline ditemukan terkubur di halaman belakang rumahnya.

Air mata para guru tumpah

Kabar meninggalnya Angeline (8) yang jenazahnya ditemukan di dekat kandang ayam di belakang rumahnya yang di Jalan Sedap Malam No 26, Denpasar, Bali, Rabu (10/5/2015) disambut tangis oleh guru-guru sekolahnya, teman-teman serta tetangga Angeline.

Putu Sri Wijayanti (44) yang merupakan guru kelas Angeline masih berkucuran air mata. Ia tak mengira, anak didiknya tersebut harus meninggal dengan cara yang tragis. "Kasihan, kenapa anak ini meninggal demikian. Saya tak tahu. Kemarin saya masih merasa dia masih hidup," ucapnya sambil menangis. ***