JAKARTA, GORIAU.COM - Meski kemenangannya digugat pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, namun presiden terpilih Joko Widodo tetap merancang-rancang kabinet yang akan disusunnya.

Jokowi memang belum menyebutkan siapa saja yang akan dipilihnya untuk mengisi jabatan puncak di sejumlah kementerian. Namun, politikus PDI Perjuangan ini sudah memberikan sejumlah bocoran soal bagaimana postur dan warna kabinetnya mendatang.

Berikut 4 bocoran Jokowi soal susunan kabinet mendatang:

1. Kabinet kerja

Presiden terpilih 2014-2019 Joko Widodo (Jokowi) menegaskan tidak ada dikotomi parpol dan non-parpol dalam kabinet yang akan disusunnya kelak. Namun yang jelas, kata Jokowi, kabinet akan diisi oleh orang yang bersih dan ahli di bidangnya.

"Yang jelas akan kita isi dengan orang yang tahu di bidangnya, punya leadership yang kuat, manajemen yang kuat, kompetensi yang kuat, dan yang paling penting, bersih," kata Jokowi di rumah dinas Gubernur DKI Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (29/7).

Ditanya bagaimana warna kabinetnya ke depan, Jokowi menjawab, "Profesional dan kabinet kerja."

Jokowi berharap kabinetnya nanti bisa bekerja dengan cepat dalam menyelesaikan persoalan-persoalan bangsa. "Dan yang paling penting, tidak hanya pertumbuhan ekonomi tetapi pemerataannya itu yang penting," ujarnya.

2. Awasi ketat kementerian rawan mafia

Presiden terpilih 2014-2019 Joko Widodo (Jokowi) pernah menyatakan salah satu kementerian yang terkait mafia adalah Kementerian ESDM. Menurut Jokowi, untuk memimpin kementerian model begitu perlu kepemimpinan yang kuat.

"Oleh sebab itu saya sampaikan perlu ada leadership yang kuat," kata Jokowi di rumah dinas Gubernur DKI Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (29/7/2014).

Ditanya apakah akan melakukan pembersihan jika sudah menjabat presiden, Jokowi menjawab," Nanti dilihat." Namun, dia memastikan akan mengawasi semua kementerian yang rawan terhadap praktik mafia.

"Kita kan yang sering kedodoran di manajemen pengawasan," ujar dia.

3. Tak mau asal pilih Menteri ESDM dan Pertanian

Presiden terpilih periode 2014-2019, Joko Widodo (Jokowi) mengaku, ada dua sektor ekonomi yang menjadi fokusnya selama lima tahun ke depan.

"Ekonomi kita kan menggerakkan hal-hal yang berkaitan dengan pertanian dan energi. Itu yang akan menjadi fokus kita," ujar Jokowi di kediamannya, Selasa (29/7).

Berangkat dari situ, Jokowi mengaku tidak ingin salah dalam menempatkan orang-orang yang akan duduk di kursi menteri dua kementerian tersebut. Menteri ESDM dan menteri pertanian harus benar-benar orang yang ahli di bidangnya, mengerti persoalan dan bisa memajukan dua sektor ini.

"Yang jelas akan kita isi dengan orang yang tahu di bidangnya. Punya leadership yang kuat, manajemen yang kuat, kompetensi yang kuat, dan yang paling penting, bersih."

"Sehingga menteri pertanian dan menteri energi harus dicari betul orangnya dan orangnya yang betul," tegasnya.

Apakah Jokowi sudah memiliki kandidat bakal calon menteri ESDM dan menteri pertanian? "Tidak bicara itu," singkatnya.

4. Calon menteri diburu

Presiden terpilih periode 2014-2019 Joko Widodo (Jokowi) mengatakan akan membuat tim khusus untuk membantunya dalam menyeleksi siapa yang pantas mengisi posisi menteri dalam kabinetnya. Tim khusus tersebut adalah tim pemburu calon menteri atau head hunter.

"Kami ini sekarang buat tim pemburu. Nanti tugasnya mencari, memburu seperti mencari bakat gitu loh, head hunter," ungkapnya di Pasar Klitikan Notoharjo, Semanggi, Pasar Kliwon, Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (26/7).

Jokowi mengungkapkan, tim pemburu yang dibentuknya ini akan bekerja secara terpisah dengan tim yang bekerja di rumah transisi. Tim ini akan diisi kalangan profesional. Tetapi dia tidak memberitahukan siapa-siapa saja yang dipercaya dalam tim tersebut.

"Itu dari profesional. Itu saya yang minta masukan," ujar Jokowi.

Jokowi menambahkan, akan menggunakan berbagai cara agar agar kabinet yang bersih dan siap kerja dapat tersusun pada masa kepemimpinannya. Sebab dia mencari sosok menteri yang memiliki kemampuan manajerial, kepemimpinan dan siap melayani.

"Semua jurus akan saya gunakan. Baik lewat partisipasi publik ataupun tim pemburu itu tadi," tutup Jokowi.***