PEKANBARU, GORIAU.COM - Naas betul nasib Tepat Tarigan (37), warga Jalan Soekarno Hatta, Kecamatan Payung Sekaki ini. Saat mendirikan pondok di Jalan Nenas, Kecamatan Payung Sekaki, Pekanbaru, dia dan temannya didatangi orang tak dikenal dan tiba-tiba membacok tangannya hingga jempol kirinya putus sedang empat jari lainnya genting, Jumat (11/10/2013).

Peristiwa naas itu terjadi saat Tepat Tarigan yang bekerja sebagai tukang kebun membangun Pondok bersama temannya Haris (38) diladang milik K Sitohang (70), warga Jalan Nenas, Kecamatan Payung Sekaki. Selain jempol, empat jari lainnya juga ikut kritis. Kini korban menjalani perawatan yang intensif di Rumah Sakit Santa Maria, Jalan Ahmad Yani, Pekanbaru.

Kejadian ini bermula saat Tepat Taringan dengan temannya Haris hendak membangun pondok di lahan sengketa yang dimenangkan K Sitohang, setelah pondok dibangun, keesokkan harinya pondok tersebut telah hancur. Kejadian tersebut diduga oleh lawan sengketanya.

K Sitohang yang merasa lahan tersebut miliknya, maka dia meminta Tepat dan Haris kembali membangun pondok dilahan tersebut. Mendapat tugas dari pemilik lahan, Tepat dan Haris langsung membangun pondok yang diperintahkan K Sitohang.

Setelah pembangunan selesai, Jumat (11/10/2013), tiba-tiba mereka dihampiri Tn yang mengaku memilik surat tanah dan tiga orang yang mengaku sebagai oknum aparat yang meminta Tepat dan Haris menghentikan kegiatan mereka.

''Kami diperintahkan membangun pondok disana, tiba-tiba Tn langsung datang memerintahkan untuk menghentikannya. Lalu datang tiga orang yang tidak kami kenal dan mengajak ribut. Kerena emosi, seseorang yang membawa parang langsung membacok Tepat," ujar Haris.

Bacokkan tersebut mengenai Jempol tangan kiri tepat, meski tepat sudah berusaha menghindar. Usai pembacokkan itu, warga berkumpul sebanyak 12 orang. Beruntung Yepson, seorang guru SD membantu dan melarikan tepat ke RS Santa Maria demi mendapatkan pertolongan medis.

Kombes Pol Drs. R. Adang Ginanjar S MM, Kapolresta Pekanbaru melalui Kasat Rskrim Kompol Arief Fajar Satria SH SIK MH mengatakan, pihaknya telah menerima laporan korban dan melakukan pengamanan di tempat kejadian perkara (TKP). ***