SELATPANJANG – Tim Ekspedisi Rupiah Berdaulat Tahun 2024 yang membawa uang pecahan sebanyak Rp3 Miliar menyambangi Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau.

Expedisi Rupiah Berdaulat yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia bekerjasama dengan TNI Angkatan Laut tersebut merupakan suatu misi untuk mengedarkan dan menyediakan uang kepada masyarakat untuk daerah pulau terdepan, terluar dan terpencil.

Adapun kapal yang digunakan yakni KRI Tuna 876 milik TNI Angkatan Laut dengan rute perjalanan Pulau Rupat, Pulau Bengkalis, Pulau Padang, Pulau Tebingtinggi dan Pulau Rangsang.

Komandan KRI Tuna 876, Letkol Laut (P) Muhammad Arif, S.T, M.T, M.Tr. opsla didampingi Danposal Selatpanjang, Kapten Laut (E) Saidul Aripin, mengungkapkan bahwa kegiatan Expedisi Rupiah Berdaulat dilaksanakan mulai dari tanggal 27 Juni sampai dengan 03 Juli 2024.

"Kegiatan ini dimulai dari Dumai menuju Rupat, kemudian Bengkalis, Pulau Padang, Pulau Rangsang dan terakhir di Pulau Tebing Tinggi ini," ujar Muhammad Arif kepada sejumlah wartawan saat kapal sandar di Pelabuhan 1 Pelindo Tanjung Harapan Selatpanjang, Minggu (30/6/2024) sore.

Sementara itu, Ketua Tim Ekspedisi Rupiah Berdaulat Provinsi Riau, Efendi menyebutkan bahwa program Ekspedisi Rupiah Berdaulat ini merupakan agenda tahunan, dan kali ini menuju 5 pulau 3 T (terdepan, terluar, dan terpencil) di Provinsi Riau.

"Ini merupakan program yang kita laksanakan setiap tahunnya. Untuk di Tebingtinggi ini penukaran uangnya akan dimulai besok, mulai dari pagi hingga menjelang siang," ujarnya.

Diungkapkan Efendi, pihaknya memiliki tiga program, yakni penukaran uang kepada masyarakat. Pengedaran uang-uang yang layak edar yakni uang yang baru dan menarik uang-uang yang sudah tidak layak edar.

"Kemudian melakukan edukasi, cinta, bangga dan faham rupiah dan program sosial Bank Indonesia yakni membantu rumah-rumah maupun tempat-tempat ibadah dengan bekerjasama pemerintah setempat," ungkapnya.

Dijelaskan Efendi, pihaknya terus mensosialisasikan Undang-Undang No 7 tahun 2011 yang mewajibkan transaksi di Indonesia menggunakan rupiah.

"Kita harus membuat masyarakat paham tentang adanya Undang-undang itu karena ada sanksi pidananya, sekarang kita sosialisasikan lagi," jelasnya.

Dikesempatan yang sama, Camat Tebingtinggi, Husni Mubarak menyambut baik kegiatan yang dilaksanakan oleh BI yang bekerjasama dengan TNI Angkatan Laut

"Dari Pemerintah Kecamatan Tebingtinggi mensupport apa yang dilaksanakan oleh BI yang bekerjasama dengan TNI Angkatan Laut. Tentunya ekspedisi dan sosialisasi yang disampaikan ke masyarakat bisa diterapkan dalam kehidupan berniaga sehingga tukaran rupiah dengan tema rupiah berdaulat bisa eksis di Kecamatan Tebingtinggi," harapnya.

Husni Mubarak juga berharap meski sebagian besar masyarakat di kabupaten termuda di Riau khususnya di Kecamatan Tebingtinggi yang mencari nafkah di negeri jiran Malaysia, namun tetap berbelanja dengan menggunakan rupiah.

"Walaupun masyarakat kami banyak yang bekerja di Malaysia, tentu harapan kami walaupun mereka bekerja di Malaysia bawalah duit banyak-banyak ke Tebingtinggi tapi belanja pakai rupiah," pungkasnya. ***