BREBES - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, memiliki aset berupa tanah merupakan hal paling mendasar dalam memberikan kesempatan bekerja dan mendirikan usaha yang layak bagi petani, peternak dan nelayan.

Untuk itu, sertifikasi hak atas tanah (SHAT) menjadi hal pertama yang perlu diperhatikan. SHAT dianggap memberikan kekuatan hukum atas kepemilikan hak atas tanah.

Selain itu SHAT juga mampu memfasilitasi penyediaan aset yang dapat digunakan, sebagai jaminan untuk memperoleh modal usaha serta meningkatkan kepastian keberlangsungan usaha penerimaan manfaat.

"Masalah tanah sertifikat ini penting. Mengapa petani, nelayan, dan pelaku UKM tidak memiliki akses ke bank? Karena mereka tidak punya agunan yang salah satunya harus berupa sertifikat. Akhirnya banyak yang lari ke rentenir, kata Jokowi dalam kunjungan kerjanya di Desa Larangan, Kecataman Larangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Senin (11/4/2016).

Untuk mengatasi persoalan tersebut, Presiden memperingatkan Badan Pertanahan Nasional (BPN) agar pelayanan untuk kepengurusan sertifikat tanah tidak terlalu lama dan tidak berbelit-belit.

"Akan saya periksa langsung di mana masalahnya. Sejak saya lahir sampai sekarang untuk mengurus sertifikat itu lama sekali. Jangan diteruskan! Tidak mau saya!, tegasnya.

Selain persoalan sertifikat, ada beberapa persoalan lainnya yang akan diselesaikan bersama pemerintah.

Permasalahan itu antara lain penyediaan modal, penyediaan bibit murah berkualitas, penyediaan kebutuhan alat produksi dan yang tak kalah penting, hal-hal yang berkaitan setelah panen.

"Pasca panen ini harus jadi perhatian semuanya. Tadi saya tanya petani satu kilo bawang Rp30.000 sampai Rp35.000. Saya tanya di pasar, Rp48.000 sampai Rp50.000. Kalau pas mahal, petani akan senang. Tapi kalau seperti ini terus masyarakat akan teriak-teriak karena mahalnya harga bawang," jelasnya.

Untuk itu, pemerintah akan membantu mencarikan solusi untuk mengatasi kemahalan harga bahan pokok seperti bawang.

"Kami (pemerintah) akan cari cara bagaimana mencapai keseimbangan antara keduanya. Bagaimana caranya petani senang, masyarakat juga senang, ujarnya. ***