HASIL studi terbaru yang memaparkan pentingnya memperhatikan bagaimana dan dimana meletakkan ponsel yang aman bagi kesehatan.

Berdasarkan hasil review yang dilakukan tim peneliti dari University of Exeter terhadap 10 studi berbeda dan melibatkan total partisipan mencapai 1.492 pria, peneliti memastikan bahwa jumlah berikut pergerakan sperma jelas dapat terpengaruh radiasi ponsel, terutama bila ponselnya disimpan di saku celana."Sebagian besar studi konsisten mengatakan bahwa pergerakan sperma menurun seiring dengan paparan ponsel. Dan bila dibandingkan dengan proporsi sperma yang hidup (setelah terpapar radiasi), jumlahnya menurun sekitar 8 persen," tandas peneliti Dr Fiona Matthews seperti dikutip dari BBC, Selasa (10/6/2014).Akan tetapi Dr Matthews menambahkan para pria tak perlu keburu panik dengan hasil studi ini. Karena para pria yang sudah mengetahui bilamana mereka berisiko mengalami gangguan kesuburan, ini hanya akan jadi aspek tambahan yang harus dipertimbangkan.Jadi selain mengubah pola makan, mungkin mereka akan diminta memikirkan dimana akan memindah tempat penyimpanan ponselnya. "Setidaknya studi ini menarik, tapi kami jelas takkan langsung mengatakan siapapun yang menyimpan ponsel di saku celananya pasti akan mandul," tegas Dr Matthews.Lagipula hingga detik ini, belum ada satupun studi yang dapat memastikan bagaimana mekanismenya hingga ponsel dapat merusak sperma pemiliknya. Entah karena radiasi gelombang elektromagnetik dari ponsel yang mengganggu produksi atau merusak DNA spermanya, atau karena panas yang terpancar dari ponsel itu sendiri.Sebelumnya studi dari Queen's University di tahun 2011 menerangkan bahwa radiasi ponsel dapat meningkatkan kadar testosterone dalam tubuh, dan ini berdampak terhadap penurunan jumlah serta kualitas sperma pria yang kerap mengantongi ponselnya di celana, termasuk bila disimpan di kantung khusus yang tersambung dengan ikat pinggang.Bahkan ketika ponsel tidak dalam keadaan dipakai, peneliti mengatakan risiko mandul yang disebabkan paparan radiasi ponsel tersebut masih sebesar 30 persen. Kecuali bila dimatikan.Kondisi senada juga terjadi pada wanita yang gemar menggantungkan ponsel hingga menempel dekat ke bra atau payudara. Pasalnya dari sejumlah kasus kanker payudara yang ditemukan di California pada kisaran tahun 2010, dokter memperkirakan sebagian terjadi karena kebiasaan si pasien menggantung ponsel dekat bra.Diduga radiasi microwave dari ponsel akan merembes langsung ke dalam jaringan lemak payudara.***