MADINAH, GORIAU.COM  - Berdasarkan data Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) di Madinah, hingga Kamis, 27 Agustus 2015 waktu setempat sudah enam jamaah calon haji (JCH) Indonesia wafat di Madinah. Dari enam itu, dua JCH yang wafat terakhir adalah Azwardy bin Ilyas, 64 tahun dan Harap Idris Dirakse, 77 tahun.

Azwardy bin Ilyas merupakan jAmaah asal Sumatera Barat dan tergabung dalam kloter satu Embarkasi Padang (PDG 1). Sedangkan Harap Idris Dirakse berasal Mantang, Loteng, Nusa Tenggara Barat dan tergabung dalam kloter empat Embarkasi Lombok (LOP 4). Keduanya meninggal dunia karena akut koroner syndrome (jantung).

Empat jemaah calon haji yang wafat sebelumnya adalah Masri binti Djimun Kasan, 63 tahun asal Madiun Jawa Timur; Supriati, 70 tahun asal Pacitan, Jawa Timur; Chamdanah Kalam Hasyim binti Kalam, 55 tahun asal Surabaya, Jawa Timur; dan Ooy Rukoyah, 55 tahun asal Sukabumi, Jawa Barat.

Dalam keterangan tertulis Kementerian Agama, lima jemaah haji yang wafat di Tanah Suci Madinah mempunyai kesamaan riwayat penyakit yaitu penyakit jantung.

Serangan jantung ini kemungkinan disebabkan diabetes dan hipertensi. Dua penyakit itu, menurut tim medis jemaah haji, dr. Faishal, kemudian akan mengubah fungsi dan kemampuan jantungnya.

"Hal yang penting diperhatikan oleh jemaah haji adalah persiapan obat-obatanan yang setiap hari dikonsumsi dan saran-saran yang pernah diberikan oleh dokter jantung. Mereka tidak perlu melakukan kegiatan yang berlebihan ritual ibadah," jelasnya.

Berdasarkan data dari Sistem Komputerasi Haji Terpadu (Siskohat), hingga sampai Kamis, 27 Agustus 2015, pukul 19.00 WAS, jemaah haji Indonesia yang telah tiba di Madinah berjumlah 79 kloter. Jumlah total jemaah 32.206 orang dan jumlah petugas kloter sebanyak 395 orang.***