PEKANBARU – Plt Kepala OJK Provinsi Riau, Endang Nuryadin, menegaskan urgensi literasi dan inklusi keuangan, dapat mengubah cara pandang masyarakat dalam mengelola keuangan mereka.

Dalam konteks literasi, ia menyampaikan bahwa akses masyarakat ke produk keuangan formal seperti perbankan, pasar modal, dan investasi dapat memicu pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kesenjangan ekonomi.

Menurut Endang, kendati tingkat inklusi keuangan nasional mencapai 85%, data menunjukkan bahwa hanya 49% dari 100 orang memiliki pemahaman tentang produk keuangan.

“OJK, sesuai dengan Undang-undang Nomor 4 Tahun 2023, menekankan perlunya peningkatan literasi dan inklusi keuangan, terutama bagi UMKM, perempuan, dan penyandang disabilitas,” katanya.

Oleh sebab itu, Endang menekankan upaya OJK bersama Satgas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas PASTI) dalam melindungi masyarakat dari investasi ilegal, pinjol ilegal, dan aktivitas keuangan lainnya.

Sinergitas dengan Kepolisian RI menjadi fokus untuk memastikan perlindungan konsumen secara menyeluruh.

“Kami terus mengingatkan masyarakat untuk selalu memperhatikan dua hal, yaitu Legal dan Logis, dalam menyikapi penawaran investasi. Legalitas entitas yang menawarkan investasi dan analisis rasional terhadap imbal hasil harus menjadi pertimbangan utama,” ujar Endang Nuryadin sebagai pesan penting kepada masyarakat.

Dengan fokus pada literasi keuangan, inklusi, dan kolaborasi dalam melawan keuangan ilegal, Coffee Morning OJK Riau menjadi langkah positif menuju stabilitas ekonomi dan perlindungan masyarakat di sektor jasa keuangan. ***