SURABAYA, GORIAU.COM - Tim Disaster Victim Identification Kepolisian Daerah Jawa Timur berhasil mengidentifikasi jenazah korban pesawat AirAsia QZ8501 atas nama Mariane Claudia Ardi. Bocah perempuan 11 tahun itu menjadi korban ke-56 yang teridentifikasi dari 70 jenazah yang sudah tiba di Rumah Sakit Bhayangkara hingga hari ke-32, Rabu, 18 Januari 2015, ini.

Ketua Tim DVI Polda Jawa Timur Komisaris Besar Budiyono menjelaskan Claudia dikenali, di antaranya, lewat kesamaan DNA dengan sampel yang diambil dari baju seragam sekolahnya. Baju seragam itu belum pernah dicuci sejak terakhir dikenakan sebelum Claudia tercatat sebagai satu di antara 155 penumpang pesawat yang terbang dari Bandara Juanda menuju Changi, Singapura, pada 28 Desember 2014.

"Tim DVI mendatangi rumah korban dan mengambil beberapa barang pribadi milik korban, satu di antaranya seragam sekolah yang belum dicuci. Setelah dianalisis, cocok 100 persen," kata Budiyono, Rabu, 28 Januari 2015.

Selain itu, diperkuat pula dengan teknik super-impose, yaitu foto kepala korban saat masih hidup. Setelah dicocokkan dengan jasad korban saat ini, ternyata semua titik pada wajahnya, dari mata, dahi, hidung, mulut, rahang, dan beberapa organ di kepala, semua cocok.

Data Mariane juga diperkuat dengan metode sekunder berupa temuan medis dan antropologi, yang terdapat kesamaan antara jenis kelamin, usia, dan tinggi badan. Ditambah pula dengan data properti yang masih melekat pada tubuh korban, yaitu celana panjang cokelat muda yang sama persis dengan analisis rekaman kamera CCTV di Bandara Juanda.***