KLATEN - Setelah tiga jam lebih, akhirnya proses autopsi terhadap jenazah almarhum Siyono yang tewas usai dibekuk Tim Detasemen Khusus (Densus) di Dusun Brengkungan, Desa Pogung, Cawas, Klaten, Jawa Tengah, selesai.

Ketua Tim Forensik Gatot Suwarto mengatakan, autopsi terhadap jenazah terduga teroris Siyono oleh 10 tim dokter independen di bawah naungan PP Muhammadiyah baru pertama kali dilakukan. Sejak dinyatakan meninggal, Siyono belum pernah diautopsi.

"Pasca-kematian almarhum Siyono, belum pernah dilakukan autopsi. Jadi autopsi ini baru yang pertama kali dilakukan," ujar Gatot yang memimpin jalannya autopsi dalam konferensi pers di halaman rumah kediaman almarhum Siyono, di Dusun Brengkungan, Desa Pogung, Cawas, Klaten, Jawa Tengah, Minggu (3/4/2016).

Autopsi yang dilakukan pada luar dalam tubuh Siyono, tim dokter forensik menemukan bekas-bekas luka intravital atau saat almarhum masih hidup. Luka-luka yang masih bisa ditemukan di tubuh Siyono adalah kekerasan yang menggunakan benda tumpul serta patah tulang.

"Ada kekerasan benda tumpul terdapat pada tubuh korban. Ada di beberapa tubuh, namun belum bisa kita pastikan," ujarnya.

Tim dokter forensik tidak menemukan sama sekali bekas luka tembak pada tubuh almarhum. "Kami tidak menemukan adanya bekas luka tembakan pada tubuh almarhum. Tidak ada sama - sekali," ungkapnya.

Gatot belum bisa memastikan apakah luka-luka kekerasan yang ditemukan pada tubuh korban itulah yang menyebabkan korban meninggal. Tim forensik kemudian membawa kulit dan otot Siyono untuk diteliti kembali.

"Belum bisa kami pastikan. Masih harus kami teliti lagi. Hasilnya, kurang lebih 7 sampai 10 hari," ujarnya.

Proses autopsi Siyono, selain mengerahkan dokter-dokter forensik dari universitas negeri dan swasta dari Jawa Tengah, juga melibatkan tim forensik dari Polda Jawa Tengah. Hasil autopsi akan disampaikan langsung kepada PP Muhammadiyah dan Komnas HAM.

Selama proses autopsi dilakukan, tak terlihat satu pun perwakilan keluarga. Proses autopsi juga dilakukan dengan pengawalan ketat. Usai dilakukan autopsi, jenazah Siyono dimakamkan kembali.***