KLATEN - Tim ahli forensik dari Universitas Muhammadiyah Minggu (3/4) pagi mulai melakukan autopsi terhadap jenazah terduga teroris Siyono di lokasi makam Sasana Laya Brengkungan, Desa Pogung, Kecamatan Cawas, Klaten, Jawa Tengah.

Autopsi terhadap terduga teroris yang tewas setelah ditangkap Densus 88 beberapa waktu lalu tersebut dilakukan sekitar pukul 7.30 WIB, namun tertutup untuk media dan dengan pengamanan yang sangat ketat.

Pengamanan dilakukan oleh ratusan personel Kokam (Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah) Jawa Tengah dan sejumlah Ormas di Solo raya serta kepolisian. Suasana sempat mencekam, saat aparat kepolisian akan mendekat ke lokasi.

Sekretaris The Islamic Study and Action Center (ISAC) Endro Sudarsono yang ikut memantau jalannya autopsi tersebut mengatakan personel Brimob sempat akan masuk ring 2, namun setelah dilakukan negosiasi niat tersebut batal dilakukan.

"Tadi suasana sempat mencekam. Brimob sempat akan masuk ke ring 2. Tetapi kita nego Brimob agar ada di ring 3," ujar Endro kepada merdeka.com.

Sementara itu warga di sekitar tempat tinggal Siyono yang awalnya menolak autopsi nampak pasrah. Mereka tetap melakukan aktivitas seperti biasanya,

Sebelumnya PP Muhammadiyah menerjunkan tim forensik dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Surakarta untuk melakukan autopsi jenazah Siyono. Autopsi dilakukan atas permintaan istri Siyono dan keluarga untuk mengetahui penyebab pasti kematian terduga teroris itu.***