PANGEAN - Lomba pawai takbir selalu dinantikan oleh seluruh masyarakat Islam di Indonesia. Begitu juga dengan masyarakat Pangean, Kuantan Singingi (Kuansing), Riau. Dimana, tradisi lomba pawai takbir sudah ada sejak puluhan tahun silam.

Untuk Kecamatan Pangean, lomba pawai takbir selalu dimotori oleh mahasiswa Pangean yang menuntut ilmu di Pekanbaru. Adalah Ikatan Pemuda Pelajar Pangean (IPPERPA) Pekanbaru yang selalu menggerakkannya.

"Acara ini sangat digemari oleh masyarakat Pangean sejak dahulu kala. Saking semangatnya masyarakat, kini mereka membuat di desa masing-masing. Padahal, kalau dipusatkan di satu tempat, maka akan sangat bagus," ujar tokoh masyarakat Pangean, H. Nayarlis saat memberikan sambutan pada acara lomba pawai takbir Kecamatan Pangean di Desa Pauh Angit, Selasa (5/7/2016) malam.

Pada lomba pawai takbir sempena Hari Raya Idul Fitri 1437 H tahun 2016 ini, diikuti oleh tujuh kafilah yang berasal dari beberapa desa di Kecamatan Pangean.

Terkait kesiapan panitia, Nayarlis menilai IPPERPA Pekanbaru terlalu lamban dalam menyiapkan kegiatan. Akibatnya, panitia kewalahan menjelang pelaksanaan kegiatan.

"Coba berikan program satu tahun untuk Kecamatan Pangean, sehingga kita bisa membantu mempersiapkannya," kata Nayarlis.

"Ini tidak, tiga hari sebelum acara baru sibuk. Mau kemana kita lagi? Sedangkan para donatur seperti perusahaan yang ada di Pangean sudah pada libur. Ini harus dipikirkan ke depannya," tambah Nayarlis.

Menurutnya, jika panitia menyiapkan segala sesuatu dengan matang, maka tidak akan sulit untuk pendanaan. Sebab, Pangean memiliki aset berupa kebun yang kini dikuasai oleh beberapa orang.

"Kalau kita jual kebun itu, nilainya mencapai Rp15 miliar. Sekarang, kebun ini dikuasai oleh pihak-pihak tertentu dan kita tak mendapat apa-apa. Ini harus menjadi pemikiran kita bersama," pungkas Nayarlis.***