SELATPANJANG - Seperti pengalaman tahun-tahun lalu saat perayaan Imlek, pasti bakal ada sampah berupa gelas air mineral, plastik, dan kaleng yang tersebar di jalan pasca perang air di Kota Selatpanjang. Sampah-sampah ini pula bakal menjadi pemandangan untuk 6 hari kedepan terhitung puncak Imlek 2567, tanggal 8 Januari 2016.

Dalam membersihkan jalan dari beberapa sampah pasca perang air ini nantinya, tahun 2016 berbeda dari tahun 2015 lalu. Dimana, tahun ini pembersihannya agak lama, baru bisa dilakukan setelah abis Salat Subuh. Sementara tahun lalu, jalanan dibersihkan saat tengah malam.

Kepala Dinas Pasar Kebersihan dan Pertamanan (DPKP) Kepulauan Meranti Joko Surianto melalui Kabid Pasar Mahayaruddin mengatakan, saat ini mereka telah mengambil kebijakan dan menyiapkan anggota untuk membersihkan jalan. Dimana, tambah Mahayaruddin, anggota kebersihan yang biasanya bertugas pagi dan siang akan digabung menjadi satu, guna membersihkan jalan dari sisa perang air.

"Kita fokuskan ke lokasi yang dilewati saat perang air," kata Mahayaruddin.

Ketika ditanya tentang jadwal membersihkan jalan yang begitu lama rentangnya (maghrib hingga subuh, red), kata Mahayaruddin, mengingat aktivitas warga sampai tengah malam. Kesibukan ini pula yang menjadi alasan untuk mereka membersihkan jalan pada subuh hari.

"Tapi yang jelas, pagi hari jalan-jalan sudah bersih dari sampai bekas perang air," ujarnya.

Perang air merupakan rutinitas ribuan warga Tionghoa saat perayaan Imlek di Selatpanjang. Sepanjang jalan, ribuan warga ini naik becak dan mengelilingi Selatpanjang. Selama berkeliling mulai sekitar pukul 15.30 WIB hingga 18.00 WIB ini, mereka saling menyiramkan air kepada sesama rombongan, maupun warga sekitar.

Media yang digunakan untuk menyiram air beragam. Mulai dari senapan air, ember, air mineral, gayung, plastik yang diisi air, maupun semprot busa. Semuanya bakal basah kuyup selama 6 hari setelah Imlek. ***