PANGKALAN KERINCI, GORIAU.COM - Kantor DPRD Pelalawan yang masih megah dan lantai empat maish terlihat sehat dan baik, namun Pemkab Pelalawan sudah melakukan renovasi. Tak tanggung-tanggung Rp 3 miliar atau persisnya Rp 2.982.526.094,24 digelontorkan untuk biaya renovasi. Dan hingga saat ini sedang berlangsung pengerjaan oleh PT Amero Jaya Bhakti dengan batas waktu pelaksanaan 100 hari kerja.

Pantauan di lokasi pengerjaan, mulai lobi lantai dasar dan lantai II yang digunakan ruang paripurna dan dua lantai lainnya dirombak total. Pekerja menghancurkan keramik yang masih sangat baik terpasang dan mengganti dengan keramik yang baru dan lebih lebar.

Pada papan kontrak terpasang, proyek miliaran rupiah itu dibawah pengawasan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Pelalawan. Disebutkan, kegiatan pembangunan gedung kantor pekerjaan paket 4 renovasi dan penataan ruang Kantor DPRD Pelalawan dengan nilai kontrak Rp 2.982.526.094,24. Sumber dana APBD Pelalawan 2012 dengan waktu pelaksanaan 100 hari kerja. dicantumkan pula nomor kontrak 641/CKTR-BGL/PGK/KTRK/2012/10 dengan kontraktor pelaksana PT Amero Jaya Bhakti.

''Rehab ini untuk kepentingan masa depan dan bukan untuk saat ini saja. Memang dirasa ruangan semakin sempit apalagi untuk Pemilu Legislatif mendatang, dipastikan jumlah anggota DPRD Pelalawan bertambah. Jadi memang layak dilakukan rehab,'' kata Ketua Komisi C DPRD Pelalawan, Suprianto, SP terkait rehab kantor tempat dia dan koleganya bekerja, Selasa (25/10/2012).

Politisi PDI P ini menambahkan, memang semula proyek terbesar di DPRD Pelalawan itu diusulkan pembangunan dengan penambahan bangunan ke belakang mengarah ke bangunan Kantor Sekretariat DPRD Pelalawan. ''Namun kegiatan ini kan punya konsultan, tentu konsultan lebih tahu lagi arah pembangunan ini,'' kata Suprianto.

Ditanya ide rehab Kantor DPRD Pelalawan, Suprianto menyebutkan ide tersebut merupakan sinkronisasi antara usulan legislatif dan pihak eksekutif. ''Jadi rencananya ini muncul dari dua belah hingga klop dan disahkan anggaran untuk rehab tersebut,'' jelasnya sambil berharap pengerjaan proyek ini tepat waktu dan setelah rampung nantinya anggota legisatif yang menghuninya semakin meningkatkan kinerjanya.

Suprianto menambahkan, beberapa tahun sebelumnya, kemegahan Kantor Bupati dan DPRD Pelalawan menjadi referensi kebanggaan di Riau. Namun seiring perkembangan, kedua kantor tersebut boleh dikatakan tertinggal dibanding daerah lain.

''Saya juga minta pemeliharaan Kantor DPRD Pelalawan ini tidak asal-asalan, anggaran pemeliharaan ratusan juta rupiah pertahunnya, jadi kalau bisa cat bangunan belilah cat yang berkwalitas yang bisa bertahan lama indah dipandang,’’ pungkasnya.

Sementara sejumlah warga yang mengetahui besarnya anggaran untuk rehab Kantor DPRD Pelalawan yang dinilai masih sangat layak dan nyaman untuk berkerja menyayangkan. ''Bangunan sekolah untuk anak-anak kita, generasi kita banyak yang jauh dari layak, terutama dipelosok desa toh ada yang berlantai tanah boro-boro keramik bagus Kantor DPRD Pelalawan dihancurkan. Kalau alasan agar lebih megah dan nyaman bekerja boleh saja, tapi untuk saat ini apakah sudah mendesak,'' ujar Idham (47) warga setempat.

Namun sebut warga asal Medan ini, apapun program hendaknya lebih mengedepankan kepentingan masyarakat, bukan kepentingan masyarakat kelompok. ''Kalau di negera jiran Malaysia, motto pelayanan mereka rakyat didahulukan pencapaian diutamakan. Kalau kita justru terbalik pejabat dan wakil rakyat minta diutamakan masyarakat belakangan, termasuk rehab kantor wakil rakyat kita ini,'' ungkapnya. (kst)