RAMADAN selalu dinanti, sekarang tinggal menghitung hari. Kita sudah sering menikmati, ada yang sudah 10, 20, 30 malah ada yg sudah 40 kali menikmatinya. Datang pertanyaan yaitu; sudahkah berdampak dalam keseharian kita? Kenapa ditanyakan, karena puasa itu tentu ada tujuannya.

Secara umum tujuan utama sebuah ajaran agama adalah; menjadikan umatnya sebagai umat yang baik (khairunnas/nice people). Salah satu jalurnya melalui puasa Ramadan yang muaranya predikat muttaqin. Orang baik berpredikat muttaqin itu diyakini bahagia di dunia dan bahagia di akhirat.

Untuk menjadi orang baik dalam ajaran Islam yaitu melalui pengamalan ajarannya, tidak sekedar dihafal, diceramahkan atau diseminarkan, tapi diamalkan dengan sungguh-sungguh dan berdampak.

Sekarang, puasa sudah di depan mata, kita akan mengamalkannya, namun bisakah berdampak dalam keseharian nanti?

Kita harus jawab dengan jujur nanti, jika belum berdampak berarti kita beragama hanya sekedar diketahui, sekedar rutinitas dan formalitas saja. Jika demikian berarti ajaran Allah (Islam) sia-sia diturunkan untuk umat manusia, padahal ajaran islam itu begitu indah dan sempurna.

Dampak dari puasa Ramadan adalah; membentuk karakter umat yang dalam kesehariannya akan berperilaku sebagai berikut: Pertama, orangnya sabar, emosinya terkendali. Kedua, jujur dan amanah.

Ketiga, punya rasa malu. Dia sadar bahwa malu bagian dari iman yang sekaligus merupakan benteng terkuat membendung segala bentuk kemungkaran.

Keempat, peduli dan suka menolong. Kelima, bertanggung jawab. Dia risau jika janji belum ditepati, gelisah jika hutang belum dilunasi.

Keenam, mulutnya terjaga/bertapis, karena dia sadar mulutmu harimaumu.

Demikian beberapa perilaku keseharian orang baik sekaligus muttaqin. Mari kita nikmati lagi Ramadan tahun ini dengan meningkatkan kualitas pengamalannya. Jangan kita sia-siakan ajaran Allah yang begitu sempurna.

Kita harus berusaha mendapatkan derajat muttaqin itu karena idaman umat islam. Serius beramal sekaligs berdampak, insya Allah Ramadan mengantarkan kita masuk kelompok muttaqin. Aamin.***

Drs H Iqbal Ali, MM adalah dosen dan mubaligh IKMI Riau.