PEKANBARU, GORIAU.COM - Saat ini narkoba sudah menjadi momok yang menakutkan, bukan hanya dikalangan masyarakat sipil, aparat baik kepolisian dan prajurit TNI, juga rentan menjadi pemakai. Prajurit TNI merupakan pasukan terdepan untuk menjaga keutuhan bangsa, jika Prajurit mengkonsumsi narkoba, maka rusaklah bangsa ini.

Hal tersebut diungkapkan Pangdam I/Bukit Barisan, saat melaksanakan kunjungan kerja ke Batalyon Arhanudse 13/BS, Jalan Kaharudin Nasution, Pekanbaru, Jumat (25/9/2015).

Menurutnya, TNI bukan hanya sekedar prajurit yang diajarkan disiplin saja, tapi juga sebagai alat negara yang harus mengedepankan akhlak dan moral.

"Disiplin itu merupakan modal dasar seorang prajurit, tapi akhlak dan moral jauh lebih diutamakan, kalau tentara tidak punya moral, jangankan musuh, masyarakat pun pasti akan membenci," tuturnya.

Bahkan peringatan tegas juga terlontar dari sang panglima, ketika memberikan arahan dihadapan ratusan prajurit TNI tersebut.

"Kalau memang saat ini ada yang kecanduan, atau memakai narkoba, lebih baik ngaku saja. Biar pimpinan bisa melakukan rehabilitasi, tapi jika kalian ketahuan memakai narkoba tanpa pemberitahuan terpaksa saya sikat," tambahnya.

Masih menurut Pangdam, sangsi bagi tentara yang hanya ikut-ikutan atau pemakai narkoba pemula, akan diberi teguran dan sangsi indisplioner, tapi jika kategori pecandu maka lepas jabatanya.

"Kita punya aturan dan punya undang-undang, selain narkoba, pelanggaran lain juga harus dihindari seperti tindak kekerasan dikalangan prajurit atau terhadap instansi lain seperti Polri, bahkan kekerasan terhadap rumah tangga sekalipun," ujar Pangdam.

Dalam kunjunganya Pangdam I/Bukit Barisan, Mayjen Lodewyk Pusung didampingi Danrem 031/Wirabima, Danpomdam I/BB, Asops Kasdam I/BB dan Kapendam I/BB serta dihadiri oleh seluruh prajurit beserta Persit dari Yon Arhanudse 13/Bima Sakti.

Dari Pantauan GoRiau.com, tidak hanya prajurit TNI, Pangdam juga memberi arahan ibu-ibu Persit, dia berharap agar mereka tidak terbiasa boros dan belajar untuk hidup hemat.

"Gaji suami anda itu tidak begitu besar, belajarlah hidup hemat, jadi istri prajurit juga harus pintar berkebun, bercocok tanam, pelihara ikan dan lain sebagainya, dengan demikian maka anda sudah mengurangi pengeluaran, sayur tidak beli, lauk pauk tidak beli, jadi uangnya bisa untuk keperluan lain," pintanya.

Selain penghematan, Pangdam juga mengingatkan para istri tentara untuk lebih bermasyarakat, melakukan kegiatan sosial lainya.

"Dari pada kumpul, ngobrol ngalor ngidul, alasanya pergi arisan tau-taunya disana gosipin orang, lebih bagus membuat kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat," pungkasnya.(dnl)