JAKARTA - Mantan Menteri BUMN Tantri Abeng meninggal dunia pada Ahad (23/6/2024) dini hari dalam usia 83 tahun.

Kabar wafatnya Tantri Abeng dibenarkan mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu.

"Betul," kata Said Didu, Ahad, seperti dikutip dari detikcom.

Said Didu juga meneruskan pesan WA berita duka wafatnya Tanri Abeng. Tanri Abeng disebut mengembuskan nafas terakhir sekitar pukul 02.39 dini hari tadi di RS Medistra Jakarta.Jenazah kemudian disemayamkan di rumah duka Jl Simpruk Golf XIII Jakarta Selatan.

Almarhum meninggalkan tiga anak dan empat orang cucu.

"Manajer Rp1 Miliar"

Dikutip dari Kompas.com, Tanri Abeng merupakan pengusaha hebat pada masanya, bahkan sempat berjuluk "Manajer Rp1 Miliar" berkat bayaran keberhasilannya memimpin perusahaan besar milik Aburizal Bakrie, yakni Bakrie & Brothers.

Dilansir Tribunnews.com, Tanri Abeng mengawali karier di Bakrie & Brothers pada 1991, setelah secara gemilang memimpin perusahaan bir PT Multi Bintang Indonesia. Saat itu, perusahaan ini memiliki sekitar 60 anak usaha.

Awal masuk, Tanri Abeng melakukan langkah merestrukturisasi perusahaan dengan memfokuskan perusahaan pada tiga industri utama, yakni telekomunikasi, dukungan infrastruktur dan perkebunan, serta investasi dan aliansi strategis di bidang pertambangan, petrokimia dan konstruksi.

Berkat reformasi Tanri Abeng kinerja Bakrie & Brothers membaik. Jika awalnya penjualan perusahaan secara tahunan hanya sekitar 50 juta dollar AS, maka pada akhir 1996 penjualan ditutup menjadi 700 juta dollar AS.

Selain sebagai Presiden Direktur di Bakrie & brothers, ia juga merangkap jabatan sebagai Direktur di Asia Pacific Brewery, Singapura (1981-1991), Direktur Bata Indonesia (1993-1998), Ketua B.A.T Indonesia (1995-1998) dan Mitratel Indonesia (1994-1998).

Ia juga aktif di pemerintahan dan organisasi non-pemerintah, seperti Dewan Pendidikan Nasional (1993 - 1998), Dewan Riset Nasional (1990 - 1998), Badan Promosi Pariwisata (1990 - 1996), Yayasan Perlindungan Lingkungan (1993 - 1998), Asosiasi Indonesia-Belanda, Indonesia-British Council dan Asia-Australia Institute.

Pernah pula menjadi Komisaris Bursa Efek Jakarta antara tahun 1992 dan 1995.

Pada tahun 1991 Tanri Abeng memasuki dunia politik. Mewakili Golkar, Tanri Abeng sempat duduk di Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Pada tahun 1998 Tanri Abeng ditunjuk menjadi Menteri Negara Pendayagunaan BUMN pada Kabinet Pembangunan VII era Presiden Soeharto. Ia masih memegang jabatan yang sama di Kabinet Reformasi Pembangunan pada era Presiden Habibie. Tahun 2004, ia sempat menjadi Komisaris Utama PT Telkom Indonesia.

Pada 2011, ia mendirikan Universitas Tanri Abeng, yang berlokasi di Ulujami, Pesanggahan, Jakarta Selatan.***