PEKANBARU – Jelang memasuki bulan suci Ramadhan dan hari raya Idul Fitri 1445 H, Penjabat (Pj) Gubernur Riau (Gubri), SF Hariyanto melakukan high level meeting bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Provinsi Riau. Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan dalam menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (KBKN).

Pj Gubri, SF Hariyanto mengatakan bahwa beberapa hari lagi umat Islam akan melaksanakan puasa dan lebaran 2024. Supaya Ramadan dan Idul Fitri bisa berjalan lancar, ia meminta semua instansi dan stakeholders terkait dapat memastikan ketersediaan bahan pokok dapat terpenuhi.

"Sebentar lagi kita akan memasuki bulan Ramadan dan juga Idul Fitri, maka semuanya (dari bahan pokok hingga transportasi) harus dipersiapkan," ujar Pj Gubri saat memimpin rapat di Gedung Daerah Balai Serindit, Jumat (8/3/2024).

Saat bulan puasa dan lebaran 2024, SF Hariyanto mengingatkan agar inflasi di Riau bisa dikendalikan. Sebab, ia mengatakan saat ini angka inflasi Provinsi Riau berada pada 2,86 persen (YoY).

Ia juga membeberkan, beberapa komoditas yang memicu terjadinya inflasi tersebut diataranya beras, sigarek kretek mesin, cabai merah, nasi dengan lauk, bawang putih, dan telur ayam ras.

Masih kata SF Hariyanto, ia juga mengingatkan agar waspada terjadinya kenaikan harga secara umum pada momen bulan Ramadhan. Apalagi, secara historis pada momen bulan puasa inflasi selalu mengalami kenaikan.

"Beberapa komoditas berpotensi memberikan andil terhadap inflasi umum, diantaranya adalah komoditas pangan, yaitu daging ayam ras, minyak goreng, beras, ayam hidup, daging sapi, telur ayam ras, dan gula pasir," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Asep Riyadi mengingatkan agar waspada terhadap kenaikan harga beberapa komoditas yang mungkin terdampak tingginya permintaan menjelang Ramadan dan Idul Fitri, seperti tarif angkutan udara, daging sapi, daging ayam ras, dan telur ayam ras.

"Pada momen Ramadhan dan Idul Fitri, tekanan inflasi kelompok makanan, minuman, dan tembakau serta kelompok transportasi relatif meningkat," pungkas Asep Riyadi.

Selain TPID se Provinsi Riau, hadir juga dalam kegiatan tersebut, forkopimda, OPD dilingkungan Pemprov Riau, Perum Bulog, Bank Indonesia Provinsi Riau, BUMN/BUMD, serta stakeholders terkait lainnya. ***