PEKANBARU, GORIAU.COM - Satu orang lagi, putra terbaik dari Kabupaten Pelalawan, Riau, Muhammad Lutfi Najib (11), akan berlaga membawa nama Indonesia di turnamen karate Internasional di Basel, Swiss. Siswa kelas 6 SD Global Andalan, binaan Pusat Pendidikan dan Latihan Atlit Masa Depan (PPLAMD) PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) juga sukses menyabet medali emas dalam Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) pada tanggal 15-20 Juni 2014 lalu, di Jakarta.

Pembina PPLAMD RAPP, Mulia Nauli mengapresiasi prestasi yang berhasil diukir oleh atlit muda berbakat bidang karate ini. Ia berpesan agar Najib terus giat berlatih dan berhasil meraih juara dan mengharumkan nama bangsa di kancah Internasional.

"Ini membuktikan bahwa hasil pembinaan kita melalui PPLAMD, berhasil melahirkan atlet muda berbakat dan mampu bersaing di ajang internasional. Saya sangat mengapresiasi ini, semoga bisa menjadi motivasi bagi atlit lainnya untuk memacu prestasi lebih giat lagi," kata Mulia.

Keberhasilan pembinaan atlit ini, ditambahkan Mulia, juga merupakan bagian dari program Community Development (CD) di bidang keolahragaan. Melalui program ini, atlit-atlit muda berbakat dari berbagai cabang olahraga, seperti Sepak bola, Badminton, Basket, Tennis dan sebagainya dilatih dan dipersiapkan untuk mencetak prestasi hingga ke dunia internasional.

Pelatih Karate PPLAMD, Kurniadi Syahputra mengatakan persiapan latihan dilakukan secara intensif sebelum Najib mengikuti latihan lagi pada tanggal 20 Agustus 2014 nanti di Jakarta. Dalam turnamen internasional nanti, Najib akan mengikuti kelas prapemula plus 30 Kg ke atas.

"Kelebihan Najib ini punya tangan cepat, dan kemauannya yang kuat. Jadi dia harus matang dulu, dilatih secara intensif, pagi dan sore hari. Jadi nanti di Jakarta tinggal pematangan strategi aja lagi," kata pelatih Kurniadi.

Najib yang akan mengikuti turnamen yang akan berlangsung pada 6 - 7 September 2014 mendatang ini, mengaku bangga bisa meraih kesempatan untuk membawa nama bangsa Indonesia di kancah internasional.

"Saya bangga bisa ikut dalam turnamen ini, sebab dulu saya lihat foto-foto orang juara karate, lalu ingin juga rasanya jadi juara. Apalagi orang tua saya juga mendukung untuk ikut latihan," tutur anak kedua yang bercita-cita jadi dokter spesialis bedah ini.

Didampingi Direktur RAPP, Mulia Nauli, Komite PPLAMD, pelatih, dan orang tua, Najib mengaku sangat terkesan dengan pesan Kapolda yang mengundangnya hadir ke kantornya, Senin (11/8), di Pekanbaru.

"Kata Pak Kapolda, kalau bertemu lawan jangan gugup, harus semangat. Kalau tanding harus maju duluan dan jangan menunggu," ungkap Najib yang juga hobi sepakbola dan suka makan ayam bakar ini.

Asep Rifqon, orang tua Najib, mengaku bersyukur dengan prestasi yang diraih oleh anak keduanya ini, karena dalam waktu 3 tahun sejak memulai latihan, Najib sudah mampu menunjukkan prestasi yang baik.

"Saya melihat prestasinya sangat positif dan bersyukur karena pada awalnya Najib kami daftarkan untuk lebih disiplin, berjiwa sportif dan saling menghargai kawan-kawannya," ungkap Asep yang sudah bekerja selama 17 tahun di Riaupaper.

Asep berpesan agar Najib selalu menjaga prestasinya, jaga nama baik keluarga, daerah dan bangsa Indonesia.

"Najib itu sewaktu kecil sangat aktif, tidak bisa diam. Suatu ketika kami jalan-jalan di Riau Komplek, lalu melihat banyak anak-anak latihan karate. Saya tanya, Jib, kamu mau ikut gak ada latihan karate itu, Najib jawab, mau. Ya, langsung kami daftarkan," ungkap Asep Rifqon.

Basel Open Master merupakan kejuaraan regular yang di selenggarakan di Swiss dan di kelola oleh World Karate Federation (WKF-Sportdata) yang mempertandingkan 54 kelas dari usia U12 (di bawah 12 tahun) sampai dengan Senior (di atas 17 Tahun). Turnamen ini diikuti oleh berbagai negara di dunia, salah satunya Indonesia.(rls)