RUPAT UTARA, GORIAU.COM - Sudah beberapa kali dikerjakan, namun pembangunan turap Tanjung Lapin, Rupat, Bengkalis Riau tetap saja tidak sempurna. Bahkan pembangunan turap tahun 2012 ini, diperkirakan akan berumur pendek karena sebagian sudah mulai hancur, padahal dana yang dikucurkan melalui APBN mencapai Rp4 miliar. Jika tidak diperbaiki, dana tersebut akan terbuang sia-sia.

Pembangunan yang dilakukan terakhir ini bahkan lebih amburadul dari turap sebelumnya, dimana turap dibangun tanpa cerocok sehingga setelah beberapa bulan turap mulai retak-retak. Informasi yang berhasil dihimpun di lapangan, pembangunan turap ini senilai Rp4.016.230.000 dan dikerjakan oleh PT Morasait Elibujaya. Panjang turap sekitar 500 meter dengan dengan waktu pengerjaan 180 hari kerja.

Camat Rupat Utara, Agus Sofyan saat dikonfirmasi, Minggu (21/10/2012) siang tadi membenarkan kalau proyek turap tersebut dikerjakan kurang bagus. Kondisi ini diketahui setelah dirinya meminta UPTD Dinas Bina Marga dan Pengairan Rupat Utara untuk mengecek langsung kondisi pekerjaan di lapangan.

''Setelah mendapat informasi dari warga soal pembangunan turap kita langsung mengadakan pengecekan ke lapangan melalui UPTD Dinas BMP. Dari laporan yang kita dapat, diperoleh keterangan bahwa kondisi turap tersebut turun dari posisi awal dikarenakan rekanan tidak menggunakan cerocok untuk penahan dasar turap, atau menyalahi bestek,'' jelas Agus Sofyan.

Pihaknya berencana akan memberitahukan kepada Dinas BMP Kabupaten Bengkalis untuk disampaikan ke Dinas PU Riau. Diakui Agus, proyek turap di Tanjung Lapin menggunakan atau bersumber dari APBN 2012.

''Pembangunan turap di Tanjung Lapin ini sudah pernah juga dilaksanakan beberapa tahun lalu menggunakan APBN, tetapi ambruk. Sekarang kembali dikerjakan, namun kualitasnya juga mengecewakan dan kita berharap dinas teknis khususnya Pemprov Riau mengambil langkah terhadap rekanan,'' imbau Agus. (jfk)