RENGAT, GORIAU.COM - Bentrok warga denga pihak PT Tunggal Perkasa Plantation ternyata karena polisi terkesan berpihak kepada perusahaan. Bahkan sebelum bentrok, oknum polisi sempat mengacung-acungkan pistol ke arah warga dan terdengar letusan pistol.

Informasi beberapa warga yang menjadi saksi mata mengatakan, bahwa oknum aparat kepolisian sempat mengacung-acungkan senjata ke arah warga. ''Bahkan sempat pula meletuskan tembakan ke udara sebanyak dua kali,'' ujar Hatta Munir, Jumat (19/7/2013).

''Saya berharap informasi yang saya terima ini tidak benar, sebab bila itu benar, sangat memalukan institusi itu sendiri,'' tegas Hatta.

Kritik Bupati

Bupati Inhu Yopi Ariaanto SE diminta mampu mengakhiri konflik masyarakat dengan perusahaan dan mengantisifasi kemungkinan-kemungkinan yang dapat menimbulkan konflik yang berkepanjangan. Jangan membiarkan masyarakat mencari jalannya sendiri-sendiri yang nantinya justru rentan untuk melakukan pelanggaran hukum.

''Seperti yang terjadi antara masyarakat dan PT Tunggal Perkasa Plantation. Peristiwa itu akibat kurang seriusnya pemerintah daerah untuk menyelesaikan permasalahan warga dengan PT TPP serta adanya indikasi pembiaran yang dilakukan oleh pimpinan daerah sehingga terjadilah peristiwa yang seharusnya tidak perlu terjadi apabila semua pihak terkait cepat tanggap,'' sindir Hatta Munir.

Dia mempertanyakan k'enapa Bupati Inhu Yopi Arianto tidak mau atau tidak berani menemui masyarakatnya secara langsung di daerah konflik, yang sebenarnya konflik itu sendiri tercipta di karenakan adanya sebab akibat. (***/aun)