PEKANBARU - Diisukan sebagai calon kuat Wakil Gubernur Riau mendampingi Andi Rachman, Ketua DPD PDIP Riau Kordias Pasaribu mengelak. Dia bahkan mengaku tidak memikirkan posisi tersebut, meski ada tawaran yang datang.

"Saya tidak mikirkan itu, karena itu haknya Golkar, bukan urusan PDIP, jadi saya tidak mikirkan itu," kata Kordias Pasaribu kepada wartawan ditemui di Star City Jalan Sudirman Pekanbaru, Sabtu (28/5/2016).

Nama Kordias belakangan ini jadi perbincangan di kalangan elit politik di Riau, setelah Andi Rachman resmi dilantik sebagai Gubernur Riau definitif oleh Presiden RI beberapa hari lalu. Posisi Wagub Riau diisukan akan memposisikan orang PDIP sebagai 'pertukaran' politik oleh elit DPP PDIP di Jakarta.

Namun belakangan muncul pro kontra terhadap nama Kordias. Pasalnya Golkar adalah pemenang dalam Pilkada 2009 lalu, dinilai paling berhak menentukan siapa Wakil Gubernur yang akan dilantik. Sementara Andi Rachman juga punya hak preogatif untuk menunjuk pendampingnya sendiri.

"Kita tidak bisa bicara datangnya dari mana dan sukunya apa. Sama dengan kita pesan minuman kopi tentu tidak ditanyakan agama dan suku apa orang yang buat kopi tersebut. Jelasnya kopi yang kita pesan bisa disuguhkan untuk kita. Sekarang yang paling penting itu pikirkan apa yang dibutuhkan Riau untuk kemajuan secara bersama," jawab anggota DPRD Riau tersebut lebih lanjut.

Kordias mengaku siapa pun nanti yang ditunjuk sebagai Wakil Gubernur Riau, dia menyerahkan sepenuhnya kepada Partai Golkar. Karena Golkar memiliki hak sebagai pengusung dan pemenang dalam Pilkada lalu.***