SELATPANJANG - Hujan deras ditambah tingginya debit air laut saat pasang di Kepulauan Meranti menelan korban. Kali ini, balita usia 3 tahun meninggal dunia setelah tenggelam di dalam parit Desa Centai Kecamatan Pulaumerbau, Kepulauan Meranti, Riau.

Kejadian ini terjadi pada hari, Senin (14/11/2016) pagi.

Baca Juga: Diguyur Hujan Beberapa Jam, Desa Semukut Terendam Banjir

Saat itu, Senin dinihari banyak wilayah Kepulauan Meranti diguyur hujan hingga pagi. Selain itu, pada pagi hari, ditambah pula tingginya debit air laut pasang. Sehingga membuat beberapa desa terendam banjir. Namun, banjir di Kota Sagu tidak seperti banjir di daerah lain yang membuat kerusakan bangunan dan sebagainya. Banjir musiman ketika memasuki musim penghujan dan tingginya debit air laut.

Baca Juga: 2 Sungai di Rohul Meluap Usai Dilanda Hujan 3 Jam, Ratusan Rumah dan Kios Pasar Terendam Banjir

Kepala Desa Centai, M Latif ketika dikonfirmasi GoRiau membenarkan kejadian tewasnya anak usia 3 tahun itu. Kata Latif, Senin pagi itu di halaman rumah Jamilah (orang tua anak laki-laki atau korban, red) memang ada genangan air se mata kaki orang dewasa. Sementara, di depan rumah korban juga terdapat parit, yang mana airnya sangat tinggi hingga menyatu ke halaman.

Baca Juga: Wilayah Hulu dan Hilir Sungai Rentan Banjir, Masyarakat Riau Diajak Jaga Alam

"Informasinya korban sempat main air di halaman, dan diawasi oleh ibu nya," kata Latif.

Baca Juga: Rutin Diguyur Hujan, Beberapa Ruas Jalan di Pekanbaru Mulai Tergenang Banjir

Kemudian, cerita Latif, entah atas kesibukan apa, orang tua korban tak lagi memperhatikan anak-anak yang sedang bermain air.

Baca Juga: Banjir Setinggi 4 Meter dan Longsor Terjang Jambi, Seorang Pria Hilang

Anak usia 3 tahun semata wayang itu baru diketahui, ketika salah seorang warga melihat sesuatu, seperti boneka, mengapung di dalam parit. Setelah diperhatikan dari dekat, ternyata mayat balita.

"Jatuhnya seperti apa saya juga kurang tau. Ketemu korban ketika sudah timbul. Terlepas ini takdir, tak ada yang menginginkan, namun kami imbau juga agar warga lebih berhati-hati. Apalagi saat ini musim penghujan dan debit air laut meningkat," imbau Latif.

Ketika disinggung apakah lokasi di rumah orang tua korban (janda, red) akan tergenang air ketika air laut pasang, M Latif mengatakan tidak. Air tergenang di halaman rumah korban merupakan air hujan yang terjadi sejak Senin dinihari.

Sebelumnya, Hairun Nizat, salah seorang pemuda Desa Semukut mengatakan, Jamilah sempat membawa putranya itu ke Puskesmas. Namun, pada saat itu rupanya anak semata wayang Jamilah telah menghadap Sang Pencipta. ***#Semua Berita Kep Meranti, Klik di Sini