MEDAN, GORIAU.COM - Seorang remaja perempuan berusia 14 tahun di Deliserdang, Sumatera Utara, jadi korban pemerkosaan oleh pria yang baru dikenalnya. Korban, sebut saja bernama Bunga, mengaku saat kejadian tidak sadar diri karena seperti dalam pengaruh hipnotis.

Bulan dan kedua orangtuanya mendatangi Polsek Percut Sei Tuan untuk mengadukan peristiwa tersebut. Akibat perbuatan pelaku, Bulan kini hamil dan usia kandungannya sudah memasuki bulan keempat.

Pertemuan antara pelaku dan korban terjadi sekira empat bulan lalu, saat Bulan sedang menunggu angkot sepulangnya dari sekolah. Siswi SMP itu dihampiri oleh pelaku yang mengaku bernama Baim dan mengajaknya berkenalan.

Keduanya terlibat obrolan panjang dan sempat minum-minuman ringan. Selama obrolan itu, Bunga mengaku Baim mengutarakan kata-tara rayuan hingga akhirnya dia diajak ke salah satu hotel. Bulan menurut saja dan mereka pergi menggunakan motor pelaku.

Sesampainya di kamar hotel, Bulan mengaku dipaksa membuka bajunya. Awalnya ia menolak dan ingin menjerit, tapi mulutnya buru-buru dibekap oleh B. "Saya enggak bisa melawan," ujar Bulan.

Selama di hotel, Bunga disetubuhi sebanyak tiga kali dan dia tak bisa melawan. Setelah itu, Baim membawanya kembali ke jalan dekat sekolah, tempat keduanya bertemu, sejak saat itu keduanya tidak pernah bertemu lagi.

"Saat itu aku baru merasakan sakit di bagian pangkal paha. Pas di angkot aku pun ingat kalau aku dibawa ke hotel dan baru sadar apa yang sebenarnya terjadi," akunya.

Pasca-kejadian, Bulan berubah jadi tertutup dan lebih banyak menghabiskan waktu di kamar. Semula orangtuanya tidak curiga, tapi setelah melihat Bulan muntah-muntah, orangtua membawanya kebidan dan ternyata Bulan sedang mengandung.

"Saya terkejut sekali ternyata anak kami hamil empat bulan. Taunya ya setelah kami periksa hasilnya posistif. Awalnya saya curiga dia sakit dan sering mual. Lagian dia jadi sering terdiam menyendiri di dalam kamar," katanya.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Percut AKP Bambang Gunanti mengaku masih menyelidiki kasus tersebut. "Kami masih tunggu hasil visum dan menyelidiki keberadaan pelakunya," ucapnya.***