PEKANBARU – Masyarakat yang ada di Kelurahan Tirta Siak dan Kelurahan Tampan tidak ingin lagi dirugikan oleh proyek pembangunan dari pemerintah.

Saat ini di dua kelurahan yang ada di Kecamatan Payung Sekaki tersebut tengah ada pengerjaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang merupakan proyek dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Siak Pekanbaru.

GoRiau

Hendra Marpaung perwakilan masyarakat yang ada di Kelurahan Tirta dan Kelurahan Tampan menceritakan bahwa sebelumnya masyarakat pernah mengalami dirugikan akibat galian dari PDAM ditahun 2017 lalu.

"Di tahun 2017 disepanjang Jalan Kayu Manis sampai di Jalan Pemuda ada pengerjaan untuk penggalian pipa, sesudah penggalian jalan yang di gali itu hanya di tambal sulam sesudah itu hujan dan genangan air malah merusak aspal," kata Hendra yang didampingi beberapa Ketua RT dan tokoh masyarakat lainnya, Ahad (17/4/2022).

GoRiau

Akibat permukaan aspal yang tidak rata dan kembali rusaknya aspal, banyak kecelakaan yang terjadi di wilayah pemukiman mereka.

Dari itu masyarakat khawatir jika pengerjaan dari PDAM ini kembali dilakukan, masyarakat akan mengalami dan merasakan kerugian yang sama seperti yang terjadi di tahun 2017 lalu.

"Masyarakat gak menolak dan malah mendukung pembangunan, tapi perhatikan masyarakat dan jangan dirugikan masyarakat," jelasnya.

Lanjut Hendra sebelum PDAM melalui kontraktor melakukan pengerjaan diwilayah tersebut, pihak PDAM maupun kontraktor tidak pernah menemui atau menjalin komunikasi sama sekali dengan masyarakat terlebih dahulu.

"Kami berharap kepada pihak terkait duduk bersama masyarakat, apa keluhan masyarakat didengar dulu, jangan ujuk-ujuk datang langsung kerja," terangnya.

Saat ini di Jalan Pemuda Ujung atau Jalan Siak pengerjaan pemasangan pipa SPAM masih tetap dilakukan ditengah protes warga, dari itu juga masyarakat meminta pengerjaan dihentikan untuk sementara waktu sebelum ada titik temu antara PDAM, kontraktor dan masyarakat.

"Surat pernyataan dari warga akan kita siapkan dengan dilengkapi tandatangan Ketua RT, RW dan masyarakat," urainya.

Dilapangan terlihat beberapa unit alat berat sudah berdatangan, termasuk juga mobil jenis molen dan juga mobil fuso ada di lokasi.

Beberapa pekerja yang menggunakan rompi berwarna oranye dan dilengkapi dengan sepatu serta helm safety juga sudah mulai bekerja. ***