PEKANBARU, GORIAU.COM - Perlakuan tidak mengenakkan kembali dialami wartawan media cetak yang terbit di Pekanbaru. Kali ini dilakukan oleh divisi perencanaan dan logistik KPU Riau, Budhiyan Putra Ali, Jumat (19/7/2013) siang.

Entah apa yang ada dalam pikiran komisioner yang satu ini. Di saat wartawan hendak bertanya tentang proses Daftar Pemilih Tetap (DPT), ia malah menampakkan muka yang tidak mengenakkan sambil membanting pintu di ruangan masuk, lantai II sekretariat KPU Riau, di jalan Gajah Mada Pekanbaru itu. Peristiwa ini menjadi catatan merah KPU Riau, karena sebelumnya media dianggap fatner dan mitra kerja KPU Riau.

Tidak hanya membanting pintu, kata-kata pengusiran juga keluar dari mulut Budhiyan, sebelum mengunci pintu dari dalam.

"Sudah, pergilah sana," ujar dia sambil mengunci pintu dari dalam.

Diceritakan seorang wartawan yang menjadi korban pengusiran kepada media ini, bahwa sekitar pukul 13.00 WIB ia memasuki ruang ketua KPU Riau Tengku Edy Sabli dengan meminta izin terlebih dahulu ke stafnya. Namun, ketua KPU Riau ternyata sedang dinas luar, sehingga wartawan itu keluar dan duduk di kursi depan ruang sholat. Selang beberapa waktu, datang komisioner bernama Budhiyan Putra Ali.

"Karena merasa sudah kenal, saya hampiri lalu bertanya tentang DPT. Ia enggan menjawab dengan terus berjalan. Saat itulah peristiwa pengusiran, dengan tindakan membanting pintu. Bahkan, saya nyaris terkena gagang pintu bagian luar," tuturnya.

Pantauan GoRiau.com beberapa hari sebelumnya, sikap yang ditunjukkan Budhiyan Putra Ali kepada wartawan memang tidak pernah bersahabat. Jangan meminta data dan wawancara, sekedar ngobrol dan diskusi saja sudah dengannya.

"Hah, apalagi," itulah kata-kata latah yang keluar dari mulutnya saat dihampiri wartawan. Itupun dengan terus berjalan, tanpa menghentikan langkahnya sedikitpun, meskipun komisioner lainnya sedang tidak di kantor.

"Semua komisioner berhak didapatkan data dari dia. Apalagi dia digaji pakai APBD. Kredibelitas dan transparansi dari setiap komisioner wajib hukumnya. Kalau dia sudah melecehkan wartawan, harusnya dia di copot," ujar seorang wartawan senior menyikapi kondisi yang terjadi kemarin.(kha)