JAKARTA, GORIAU.COM - Perjalanan grup band asal Pekanbaru, Riau, Geisha tidak instan. Pengalaman pahit sudah ditelewatinya, bahkan diawal karirnya, Geisha pernah dibayar dengan donat setelah menyanyi.

Pengalaman itu pernah diperolehnya sebelum masuk ke industri musik rekaman pada 2007 sebagai band bernama Geisha, Momo (vokal), Roby (gitar), Nard (bas), Dan (keyboard), dan Aan (drum). Mereka cuma dibayar camilan berupa donat dan es teh manis ketika tampil di kampung halaman mereka, Pekanbaru, Riau. Ketika itu mereka masih memakai nama Jingga.

''Kami waktu itu bawain 20 lagu. Enggak tahunya, dibayar pakai donat sama es teh manis,'' kenang Roby ketika berbincang-bincang dalam program musik Kompas.com Studio Attack, di Bebop Studio, Jalan Tebet Barat IX No 1A, Jakarta Selatan, Senin lalu (29/9/2014).

Namun, ketika itu, Roby dan para personel lain yang membentuk Jingga pada 2003 tak pernah memasalahkan bentuk dan jumlah imbalan yang mereka terima.

''Sebenarnya kami ambil job apa pun," kata Roby.

''Yang penting nambah jam terbang," timpal Dan.

''Malah kami pernah ikut lomba R&B dan juara kedua," imbuh Roby dengan menyebut pencapaian Jingga.

Masa sulit itu berlalu berkat karya mereka sebagai Geisha.

"Kami pernah di posisi sulit. Perjalanan itu yang mahal kan sejarahnya. Kami alhamdulillah bisa melewati masa sulit. Kami ingin membuktikan ini lho karya kami," ujar Roby. ***