SELATPANJANG - Kepala desa (Kades) Sutarno mengaku sudah lama di Beting Kecamatan Rangsangpesisir, Kepulauan Meranti, Riau, tak ada persawahan. Padahal, sebelumnya aktivitas bersawah masih dilakoni oleh masyarakat setempat.

Menurut Sutarno, masyarakat setempat tidak lagi bersawah lantaran sering gagal. Gagalnya persawahan di sana disebabkan intrusi (naiknya) air laut. Sehingga, membuat rusak tanaman-tanaman yang terkena air laut ini.

"Dulu ada sawah, tapi sekarang memang tidak bisa. Di Beting sering terendam air pasang," kata Kades Beting Sutarno, Selasa (7/3/2017).

Selain itu, kata Sutarno lagi, akibat seringnya terendam air laut, beberapa tumbuhan lain juga mati. Sementara kelapa, akan berdampak pada produksinya yaitu buah menjadi kecil dan pucuknya mati.

Guna mengatasi dari musibah terendam air laut yang sedang pasang, Sutarno mengaku telah mengusulkan pembangunan turap dan pintu klip. Turap yang dibutuhkan sepanjang lebih kurang 15 KM dengan 3 pintu klip itu telah diusulkan menjadi prioritas pembangunan setiap tahun. Namun, memang hingga saat ini apa yang diharapkan itu belum terealisasi.

"Kita butuh tanggul keliling sepanjang lebih kurang 15 KM dengan 3 pintu klip," kata Sutarno.

"Kalau tidak ada tanggul dan pintu klip, khawatirnya Beting akan semakin habis terkena air laut," tambah Sutarno. *** #Semua Berita Kep Meranti, Klik di Sini