PEKANBARU, GORIAU.COM - Setelah beberapa pekan dikepung kabut asap, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo akhirnya memutuskan mengirim 1.250 prajurit TNI ke Provinsi Riau. Mereka nantinya akan di tempatkan dibeberapa kawasan kebakaran lahan dan hutan (Karlahut) yang ada di negeri lancang kuning.

Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi akhirnya bergerak menanggapi asap di Riau. Melalui Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei, ia mengintruksikan 'padamkan api, hilangkan asap, segera, yang akan dilaksanakan dalam operasi darurat asap.

Tak kurang dari 1.250 prajurit TNI pun diterbangkan ke Riau, Selasa (15/9/2015), melalui bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, yang langsung dilepas oleh Kepala BNPB, Panglima TNI dan jajaran petinggi lainnya. "Sebelumnya pada Jumat (11/9/2015), kita juga mengirim 1.059 prajurit TNI ke Sumsel," sebut Kepala Pusat Data dan Informasi, BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.

Nantinya, sebut Sutopo, Selasa siang, ribuan prajurit ini akan diperbantukan dalam upaya pemadaman Karlahut, bersama dengan tim gabungan BPBD, TNI, Polri, Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api (MPA) serta masyarakat. "Setelah padam, TNI dan Polri akan menjaga wilayah tersebut agar tidak dibakar lagi dengan melakukan patroli, penegakan hukum, dan sosialisasi," imbuhnya.

Selain itu, BNPB juga menambah empat helikopter water bombing atau bom air untuk pemadaman udara. Sehingga total sudah 17 helikopter yang dikerahkan. "Tiga heli di Riau, empat heli di Sumsel, tiga heli di Jambi, dua heli di Kalbar, satu heli di Kalsel, dan satu heli di Kaltim," katanya.

"Hujan buatan juga diperluas dengan menambah satu pesawat CN 295 di Kalteng. Total ada empat pesawat untuk operasi hujan buatan yaitu di Riau, Sumsel, Kalbar dan Kalteng. Ini semua sebagai upaya kita untuk mempercepat penyelesaian kasus Karlahut, baik di Sumatera dan juga Kalimantan," tukasnya. (had)