JAKARTA, GORIAU.COM - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB), Azwar Abubakar berjanji akan mengangkat semua tenaga honorer kategori 2 (K2) menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).

Namun, pengangkatan akan dilakukan secara bertahap sesuai kemampuan APBN dan tentu juga harus dikoordinasikan dengan Pemda. Hal itu ditegaskan Azwar untuk menjawab dan mengakomodir tuntutan dari berbagai daerah pada Rakornas Formasi ASN Tahun 2014 di Jakarta, Kamis (27/2).

Hadir pada acara tersebut para gubernur atau wakil gubernur, bupati dan walikota, sekda provinsi dan sekda kabupaten/kota se-Indonesia serta para pejabat kepegawaian dari berbagai daerah di Indonesia. Dari Provinsi Riau dihadiri Sekdaprov Zaini Ismail dan sejumlah bupati/walikota, seperti Bupati Bengkalis Herliyan Saleh dan Walikota Pekanbaru Firdaus.

Para peserta rakornas mendesak Menpan-RB agar mengangkat honorer K2 yang belum lulus untuk diangkat jadi ANS. Mereka tidak yakin, kalau honorer K2 diangkat jadi ASN harus melalui tes, kemungkinan tidak akan lulus. Padahal, mereka sudah mengabdi dalam waktu yang cukup lama dan loyalitas mereka juga sudah teruji.         

Azwar mengakui bahwa dalam perekrutan honorer K2 akhir tahun lalu, baru 30 persen yang diterima. honorer K2 yang belum diterima diminta tenang karena akan diangkat secara bertahap.

"Saya setuju honorer K2 kita angkat semua secara bertahap. Pemda silakan buat peta mana yang prioritas dan ada berapa. Pertama K2 didata bupati, walikota kemudian kita verifikasi," tegas Azwar menjawab tuntutan peserta rapat.

Namun begitu, Azwar meminta agar sebelum diangkat jadi ASN, Pemda diminta lebih dulu memperhatikan nasib honorer tersebut dengan menaikkan gaji mereka. Kata Azwar, ada Pemda yang hanya menggaji honorer K2 dengan uang Rp200 ribu per bulan.

"Itu kan keterlaluan," ungkapnya seraya meminta, jangan saling lempar tangan, semua harus bertanggungjawab untuk mencari solusi.

Dalam pengangkatan tenaga honorer K2, Azwar mengaku akan membicarakannya lebih lanjut dengan Kementerian Keuangan. Ini penting dilakukan untuk melihat kekuatan porsi anggaran untuk menggaji mereka.

"Nanti kita duduk dulu sama-sama. Sisa berapa, Anda butuh berapa, tapi jangan masukkan kepentingan pribadi. Dilihat kemampuan anggaran. Saya akan bicara dengan Kementerian Keuangan," ulasnya.

Tenaga honorer K2 adalah tenaga honorer yang diangkat per 1 Januari 2005 dan tidak mendapat upah dari APBD/APBN. Untuk tenaga honorer kategori 2 apabila ingin diangkat menjadi ASN harus mengikuti tes seleksi terlebih dahulu.

Selain itu, tenaga honorer yang diangkat selepas kurun 2005-2008 termasuk ke dalam tenaga honorer kategori 3 (non-kategori). Peluang tenaga honorer kategori 3 menjadi ASN tampaknya lebih sulit dibandingkan dua kategori sebelumnya.

Pada kesempatan itu, Menpan-RB juga menegaskan komitmennya untuk mengubah image dan menaikkan kembali citra ASN (dulu PNS) menjadi lebih terhormat. Banyak stigma yang selama ini melekat, seperti perilaku korupsi atau proses penerimaan ASN yang tidak adil dan tidak transparan. Bahkan banyak yang lulus karena menyogok.

Ke depan, rekrutmen ASN harus dilakukan secara transparan dan itu sudah dimulai pada 2013 lalu. "Ke depan harus lebih baik dan lebih transparan lagi. Dan ini menjadi tanggungjawab kita bersama," tutupnya.

Terkait formasi ASN 2014 dari Provinsi Riau, menurut Sekdaprov Zaini Ismail sedang disusun. Kabupaten/kota juga sedang menyusun berapa formasi yang diperlukan. "Kita lagi susun formasinya ya," kata Zaini saat ditanya sejumlah awak media.(rls)