JAKARTA - Muhammad Arisa Putra Pohan yang akrab disapa Boy Pohan kembali terpiih menjadi wasit/juri cabang olahraga tinju di Olimpiade 2024 Paris. Boy yang tercatat sebagai wasit/juri pertama Indonesia di Olimpiade itu sebelumnya bertugas di Olimpiade 2020 Tokyo. 

Kepastian Boy bertugas di Olimpiade 2024 Paris tersebut melalui surat yang ditandatangani Alex McLin dari Paris Boxing Unit (PBU). Dalam surat tertanggal 13 Juni 2024 disebutkan keahlian dan profesionalisme Boy sangat berharga bagi kesuksesan Olimpiade 2024 Paris.

Dalam surat itu, Boy diminta tiba di Paris pada 24 Juli 2024. Kemudian, dia harus menghadapi International Technical Officials (ITO) pada 25 Juli 2024. Pertandingan cabang olahraga tinju sendiri akan digelar 27 Juli hingga 10 Agustus 2024.

"Tidak gampang menjadi ITO karena harus melalui kualifikasi juga. Makanya, saya senang bisa kembali bertugas untuk menjalankan misi Paris Boxing Unit yang ingin penilaian tinju dilakukan secara fair sesuai misi IOC," kata Boy Pohan yang menyandang prediket wasit bintang 3 saat dihubungi Sabtu (15/6/2024).

"Dan, saya akan berusaha menjalankan tugas sebaik mungkin dalam rangka menjaga nama baik bangsa dan negara seperti saat memimpin di Olimpiade 2020 Tokyo," tambahnya.

Sebelum terpilih menjadi wasit/juri di Olimpiade 2024 Paris, Boy menjalankan tugas pada The ASBC Asian U 22 and Youth Boxing Championship 2024 Astana dan World Qualification Tournament 2024 Bangkok.

"Saya memimpin masing-masing 3 partai final di dua turnamen yang menjadi seleksi untuk wasit/juri yang bertugas di Olimpiade 2024 Paris," jelasnya.

Di Olimpiade 2020 Tokyo, Boy yang mengikuti jejak ibunya sebagai wasit/juri tinju mendapat tugas pada 40 pertandingan sebagai juri dan 7 pertandingan sebagai wasit dari 276 partai mempertandingan 13 kelas.

Dari 7 pertandingan itu satu di antaranya sebagai wasit pada partai final kelas menengah (69-75kg) dimana petinju Brasil, Sousa Herbert meraih kemenangan KO atas petinju Ukraina, Khyzhnik Oleksandre.

"Setiap wasit yang bertugas di Olimpiade pasti ingin memimpin pertandingan final. Dan, itu semua saya sudah dapatkan di Olimpiade 2020 Tokyo. Di Paris nanti, saya ingin mengulanginya karena itu prestise," tutupnya.***