SIAK SRI INDRAPURA, GORIAU.COM - Bupati Siak H Syamsuar menerima kunjungan kerja Kepala Sub Direktorat Internalisasi Nilai dan Diplomasi Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dr Dyah Chitraria Liestyati SS,MSi di ruang kerjanya, Selasa (18/8/2015).

Ikut mendampingi Bupati, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Siak H Kadri Yafis dan Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Siak, Hendrisan.

Dalam pertemuan itu, Syamsuar mengatakan, sesuai dengan visi dan misi Kabupaten Siak yaitu mewujudkan masyarakat yang sehat, cerdas dan sejahtera dalam lingkungan masyarakat yang agamis dan berbudaya melayu serta mewujudkan pelayanan publik terbaik.

"Budaya merupakan identitas suatu daerah, di Riau khususnya Kabupaten Siak budaya Melayu merupakan payung Negeri. Oleh karena itu budaya perlu di junjung tinggi oleh semua pihak," terangnya.

Bupati juga mengatakan, sebagai daerah yang kaya akan tradisi budaya dan sejarah, Pemkab Siak telah mengusulkan sebagai kawasan heritage city atau kota yang memiliki kekayaan budaya dan sejarah yang harus dilestarikan dan dilindungi.

Syamsuar juga berharap Siak menjadi destinasi wisata yang semakin ramai dikunjungi, baik dari dalam maupun luar negeri, sebagai upaya meningkatkan ekonomi kerakyatan, sesuai dengan amanah UU No.10 tahun 2009, tentang kepariwisataan yang bertujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.  

Kasubdit Internalisasi Nilai dan Diplomasi Budaya Dr Dyah Chitraria Liestyati SS,MSi menjelaskan, tujuan kedatangannya ke Siak berkaitan dengan Kabupaten Siak sebagai salah satu penerima penghargaan kebudayaan untuk kategori Pemerintah Daerah.

Kemudian lanjutnya, untuk membantu mengangkat budaya anti korupsi dan budaya anti konflik. "Jadi yang kami ingin bangun adalah masyarakat yang berbudaya. Dengan kategori Pemerintah Daerah ini bukan sekedar visi dan misi saja tetapi bagaimana visi dan misi itu bisa diterjemahkan ke dalam program yang konkrit dan bisa dirasakan masyarakat," ujarnya.

"Kalau pun masyarakat di sini berkebun atau memiliki perkebunan, bagaimana tradisi berkebun itu berkembang. Kebetulan sekali Kabupaten Siak memiliki poin penting yaitu Istana, yang ternyata aset itu sudah lama diserahkan ke Negara," pungkasnya.(nal/rls)