JAKARTA – Angkat besi menjadi salah satu cabang olahraga andalan Indonesia pada Olimpiade. Tidak hanya itu saja, cabang angkat besi mampu mempertahankan tradisi medali sejak Olimpiade 2000 Sydney hingga Olimpiade 2020 Tokyo. 

Pada Olimpiade edisi ke-33 tahun ini akan berlangsung di Paris, Prancis, dari 26 Juli sampai dengan 11 Agustus nanti, Indonesia menurunkan trio lifter yakni Eko Yuli Irawan (61kg), Rizki Juniansyah (73kg) dan Nurul Akmal (+83kg putri).

Saat Chef de Mission Kontingen Olimpiade Indonesia Anindya Bakrie di Pelatnas Angkat Besi Jl Kwini, Jakarta Pusat, Jumat (14/6/2024), Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABSI) Djoko Pramono menyebut di Paris nanti adalah waktunya untuk melewati pencapaian di enam partisipasi mereka sebelumnya.

"Kami ingin berhasil di sana dan lebih baik. Ini Olimpiade kami yang ketujuh. Mudah-mudahan dapat medali lagi dan lebih baik lagi," ujar Djoko.

Di Olimpiade Sydney 2000, Angkat Besi menyumbang satu perak dan dua perunggu, satu perak di Athena 2004, tiga perunggu di Beijing 2008, dua perak dan satu perunggu di London 2012, dua perak di Rio 2016, dan terakhir satu perak dan dua perunggu di Tokyo 2020.

Dalam upaya bisa melampaui prestasi di atas tentu bukan tugas mudah buat PABSI. Selain terus mendorong latihan ekstra kepada atlet, segala macam hal-hal yang spesifik menyangkut kebutuhan mereka juga harus benar-benar diperhatikan.

Makanya, Djoko telah mengingatkan CdM Indonesia agar selalu siap memenuhi keperluan atlet sesuai rekomendasi dari federasi selama berada di Paris nanti seperti masseur (tukang pijit) pendamping atlet yang telah diminta.

"Jadi saya sudah mengingatkan bahwa tanggal 5 Agustus kami masuk Paris. Orang-orang [masseur] yang saya minta tolong nempel [dengan atlet]. Kami ingin ingatkan semua harus siap," katanya.

Rizki Juniansyah menjadi salah satu atlet yang diandalkan membawa pulang medali emas dari Prancis nanti. Pasalnya, atlet yang berusia 20 tahun itu saat ini memegang rekor dunia untuk total angkatan di kelasnya.

Begitu juga dengan Eko Yuli yang tampil untuk kelima kalinya. Eko bukan hanya ingin mempertahankan medali tetapi juga mengejar medali emas pada penampilan terakhirnya. Pada empat Olimpiade sebelumnya, Eko mendapat dua medali perak dan dua medali perunggu.

Tim angkat besi rencananya terbang ke Prancis pada 21 Juli nanti atau lima hari sebelum pembukaan Olimpiade. Mereka akan menuju Montpellier untuk melanjutkan persiapan di sana sebelum masuk kampung atlet pada 4 Agustus nanti.

Dari jadwal di situs resmi Olimpiade Paris, cabor angkat besi akan dilombakan di South Paris Arena 6, Paris, Prancis, 7 hingga 11 Agustus 2024. ***