BAGANSIAPIAPI - Wakil II DPRD Rohil Drs Syafruddin MM menghimbau kepada orang Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir untuk meninjau kembali keberadaan usaha waralaba yang sudah menjamur.

Menurut keberadaan usaha waralaba tidak salah. Akan tetapi juga harus ada pembinaan dari dinas terkait. Dengan melakukan pembatasan agar pengusaha kecil tidak terganggu dengan keberadaan usaha waralaba.

“Harus ada kesenjangan antar pedagang, jangan sampai keberadaan waralaba membunuh pengusaha kecil yang lainnya. Ini harus ada peninjauan dan pengawasan dari kita, “kata Syarifuddin.

Hal ini terkuak saat hearing panitia khusus (Pansus) IV dengan Dinas Koperasi dan pelaku koperasi di Rohil, guna membahas Ranperda tentang pemberdayaan koperasi, usaha mikro kecil dan menengah.

Sejauh ini tambah Syarifuddin, permintaan masyarakat akan barang konsumsi mengakibatkan banyak penawaran diberikan kepada masyarakat akan barang konsumsi mengakibatkan banyak penawaran di berikan kepada masyarakat,baik itu melalui cara-cara sederhana maupun modern.

Hal ini dapat dilihat dengan banyak nya masyarakat yang menjajakan barang-barang makanan, sayuran, minuman dan sebagainya kepada masyarakat dengan cara jemput bola atau memajang barang dagangan ditempat yang modern seperti mini market.

Keberadaan jenis usaha ini, dikhawatirkan akan membunuh para pedagang kecil, jika tidak dilakukan pembinaan kepada pelaku usaha waralaba ini.

Masyarakat rohil yang sejauh ini sedang mengalami perkembangan, sudah sangat maniak dengan pengunaan teknologi dan fasilitas sempurna, sehingga keberadaan usaha waralaba menjadi tujuan utama masyarakat untuk membeli barang sehari-hari. Terlebih tempat usaha waralaba dilengkapi dengan fasilitas lainnya, seperti mesin anjungan tunai mandiri bersama disamping produk yang di jual sangat lengkap.

“Jadi masyarakat saat ini sedang demam-demam nya berbelanja tempat yang baru itu, jika nanti nya keberadaan waralaba semangkin menjamur, dipastikan aka nada pedagang kecil mikro dan menengah yang akan gulung tikar. Ini harus menjadi perhatian kita, “ tutup nya. (Adv/DPRD)