PEKANBARU- Hasil pemilihan wakil gubernur Riau yang dilaksanakan secara langsung oleh 62 orang anggota DPRD Riau, mengejutkan banyak pihak. Skor akhir 31 : 31 suara untuk Wan Thamrin Hasyim dan Ruspan Aman, terpaksa dikocok ulang atau dilakukan pemilihan suara ulang yang kembali diagendakan sore ini, Selasa (25/4/2017).

Menurut Pengamat Politik Riau Dr Ahmad Tarmizi Yusa, kendati sebelum pemilihan, Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman secara terbuka mendukung Wan Tamrin Hasyim, namun hal itu tidak serta merta memudahkan langkah Wan untuk mendapatkan posisi wakil gubernur.

"Buktinya, saat pemilihan, terjadi di luar dugaan banyak pihak, dan ini mengejutkan. Skor sama kuat, dan harus dilaksanakan pemilihan ulang. Ini membuktikan anggota Dewan menunjukan wibawanya," kata Tarmizi Yusa menjawab GoRiau.com, Selasa sore.

Menurutnya, pemilihan wakil gubernur Riau yang dilaksanakan secara langsung oleh anggota DPRD Riau, memperlihatkan tidak adanya campur tangan kekuasaan. Masing-masing anggota Dewan memiliki kewenangan memperlihatkan hak indepensinya.

"Mereka melihatkan wibawa politik, sulit ditebak kemana arah dukungan mereka. Termasuk 14 anggota DPRD dari Partai Golkar," ujar Dosen Fisipol Universitas Islam Riau (UIR) Pekanbaru ini.

Pengamat Politik Riau lainnya, Prof Sujianto juga menilai hal yang sama. Menurut Guru Besar Universitas Riau (Unri) ini, skor sama kuat dalam pemilihan wakil gubernur Riau menunjukan kedua calon memiliki kemampuan yang seimbang.

Kendati Wan Tamrin Hasyim merupakan seorang birokrat dan Ruspan Aman politisi, namun keduanya memiliki pendukung yang sama di DPRD Riau. Siapa nantinya yang keluar sebagai pemenang, hal itu sangat tergantung kemampuan melobi yang dibangun kedua calon dengan anggota Dewan selama ini.

"Wan Thamrin dari Rohil, Ruspan Aman dari Kuansing. Meski Gubri secara terbuka mendukung Wan Thamrin, tapi kemampuan Ruspan Aman tak bisa diremehkan. Apalagi dia politisi senior yang punya kemampuan melobi. Kedekatan wilayah juga akan mempengaruhi hasil pemilihan putaran dua nanti," ujarnya.

Terkait adanya politik uang yang dilakukan anggota DPRD Riau menjelang dilaksanakannya pemilihan putaran kedua, menurut Sujianto, hal itu sangat beresiko.

"Wah, kalau money politic tak mungkin lah, banyak mata-mata di sana, termasuk KPK juga ikut mengawasi," jelasnya.

Pantauan GoRiau.com, rapat paripurna DPRD Provinsi Riau dalam rangka pemilihan wakil kepala daerah Provinsi Riau sisa masa jabatan tahun 2014-2019 akan segera dilaksanakan. Rapat dipimpin Ketua DPRD Riau Septina Primawati didampingi tiga wakil ketua dan dihadiri Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman. *** #SIAK