MEDAN - Aksi arogan di jalan raya kembali dipertontonkan pengemudi mobil Pajero Sport. Kali ini terjadi di gerbang tol Binjai, Sumatera Utara (Sumut).

Dikutip dari detik.com, dalam video yang viral di media sosial, Pajero Sport terlihat menabrak mobil Avanza yang sedang mengisi e-toll di gerbang tol karena kehabisan saldo e-toll.

Istri pengemudi Avanza keluar dari mobil untuk mengisi saldo. Di saat bersamaan, datanglah Pajero Sport berkelir hitam, kemudian menabrak bagian belakang Avanza. Pengemudi Avanza keluar dari mobilnya dan menyambangi pengendara Pajero. Keduanya kemudian terlibat cekcok.

Pengemudi Pajero Sport itu meminta pengemudi Avanza berhenti di pintu keluar tol. Setelah berhenti, istri pengemudi Avanza tampak merekam momen saat dirinya menyambangi mobil Pajero. Di saat itu pula pengemudi Pajero disebut sempat memperlihatkan tartu tanda anggota (KTA) polisi dan memamerkan senjata api.

Tampak kedua belah pihak terlibat cekcok lagi. Hingga akhirnya pengemudi Pajero memundurkan mobilnya dan kembali menabrak Avanza, kemudian pergi begitu saja.

"(Menurut korban) setelah itu saudara HS mengambil tasnya dari mobil Pajero kemudian menunjukkan KTA dan katanya menunjukkan senpi," terang Kasubbid Penmas Polda Sumut AKBP Sonny W Siregar dikutip detikSumut, Rabu (24/4/2024).

Setelah ditelusuri, pengemudi Pajero Sport itu merupakan personel Sat Brimob Polda Sumut berinisial AKP HS. Sonny menyebut insiden itu merupakan kesalahpahaman antara kedua pengendara.

"Peristiwa tersebut bukanlah tabrak lari, namun kesalahpahaman kedua pengendara. Di mana pengendara Avanza tidak mempersiapkan saldo e-toll dengan baik, sehingga mengakibatkan kemacetan kendaraan-kendaraan lain di belakangnya dan pengendara Pajero tidak sabar mengantre," tutur Sonny.

Trainer & Program Development GDDC (Global Defensive Driving Consulting) Andry Berlianto saat dihubungi detikOto, Rabu (24/4/2024), mengatakan, sejatinya saat ada pengemudi kesulitan seperti yang dialami pengendara Avanza tidak perlu sampai ditabrak. Pengemudi Pajero harusnya bisa lebih bersabar dan tak mengedepankan arogansi terhadap pengendara lain.

"Bersabar dan dapat memposisikan diri jika kita di dalam kesulitan tersebut (empati). Turunkan ego dan arogansi dengan menghela nafas lebih panjang dan tidak menaruh diri lebih tinggi (arogan) karena kendaraan kita lebih besar," ujarnya.

Di sisi lain, setiap pengendara juga sebaiknya mempersiapkan perjalanan dengan baik. Mengisi saldo e-toll termasuk salah satunya. Untuk itu, pastikan saldo e-toll cukup sebelum berpergian karena ini juga akan menambah kelancaran di perjalanan.

"Jika sudah terjadi di mulut pintu tol pastikan kita menggerakkan gesture mohon maaf dan minta kendaraan lain untuk bersabar karena kita sedang dalam masalah. Komunikasi yang baik kerap mencairkan suasana," tambah Andry.***