RIYADH - Wilayah Kegubernuran Al Eis di Madinah, Arab Saudi, diguyur hujan lebat disertai petir selama 24 jam sepanjang Senin (29/4/2024). Akibatnya terjadi banjir bandang.

Dikutip dari Kompas.com yang melansir GulfNews, Selasa, banjir tersebut mengakibatkan sejumlah kendaraan di Madinah terendam, arus lalu lintas terganggu, dan beberapa bangunan atau infrastruktur rusak.

Rekaman yang dilaporkan oleh media seperti Sky News yang beredar di media sosial menunjukkan banjir bandang pada hari Senin terjadi di Provinsi Al-Ula dan Al-Madinah, rumah bagi Masjid Nabawi, situs suci kedua dalam Islam dan tempat pemakaman Nabi Muhammad.

Masih dalam video yang beredar, pengunjung Masjid Nabawi terlihat menikmati hujan yang sedang melanda wilayah itu.

Dilansir TheNewArab, Selasa (30/4/2024), kejadian berupa hujan lebat dan banjir bandang tersebut sebagian disebabkan oleh perubahan iklim secara global. Sebelumnya, fenomena serupa juga sempat melanda negara tetangga Arab Saudi, yakni Uni Emirat Arab dan Oman.

Diketahui, banyak kota di negara-negara Teluk dibangun tanpa sistem drainase badai yang memadai. Pasalnya, perencanaan kota di wilayah-wilayah itu tidak mengantisipasi perubahan iklim signifikan yang biasanya kering dan gersang.

Saat ini, pihak berwenang sedang menilai situasi di daerah yang terkena dampak hujan lebat dan banjir tersebut.

Direktorat Pertahanan Sipil Arab Saudi di wilayah Madinah mengeluarkan peringatan dengan mengimbau kepada warganya untuk berhati-hati dengan menghindari lembah dan aliran air yang menjadi aliran banjir bandang tersebut.

Mereka juga menyarankan agar tidak melintasi atau memasuki kawasan ini, dan para pengemudi diimbau untuk terus waspada di jalan pedesaan atau pertanian.

Pusat Meteorologi Nasional Arab Saudi (NCM) telah meningkatkan skala kewaspadaan di Madinah menjadi merah. Mereka juga memperkirakan akan terjadi lebih banyak hujan lebat disertai badai petir dan angin kencang, serta hujan es yang akan terus memengaruhi berbagai wilayah di Arab Saudi.***