PEKANBARU – Koperasi Unit Desa (KUD) Produsen Karya Tani yang merupakan mitra Asian Agri, melangsungkan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan pihak perbankan, selaku penyalur bantuan dana PSR di Hotel Swiss-belinn SKA Pekanbaru, Riau. Penandatangan ini merupakan langkah pertama KUD Produsen Karya Tani menerima dana PSR melalui program Kemitraan.

Ketua KUD Produsen Karya Tani, Gunawan Supriyatno, menerima dana bantuan pemerintah untuk melaksanakan program PSR melalui skema Kemitraan dengan Asian Agri. Dana ini akan digunakan untuk meremajakan kebun sawit seluas 552,44 hektar yang dimiliki oleh 250 petani anggota KUD. Lokasi lahan KUD Produsen Karya Tani terletak di Desa Sei Beras-Beras, Kecamatan Lubuk Batu Jaya, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau.

Direktur Penghimpunan Dana BPDPKS, Sunari, menyatakan pentingnya peran ketua KUD dalam pengelolaan dana bantuan PSR di kebun petani. "Garda terdepan adalah ketua kelembagaan kebun, diharapkan penggunaan dana dilakukan dengan benar. Dana PSR merupakan bantuan pembangunan untuk membangun kebun, maka jadikan bantuan pemerintah menjadi kebun," ujarnya.

Ketua KUD Produsen Karya Tani, Gunawan Supriyatno mengungkapkan keuntungan dari skema Kemitraan bersama Asian Agri adalah pengelolaan dana PSR secara efektif dan transparan. "Bermitra dengan Asian Agri memudahkan kami dalam mengawasi dan menjalankan program replanting. Karena dengan Asian Agri sudah jelas alokasi dana peremajaan mulai dari penumbangan hingga tanaman menghasilkan," ungkapnya.

GoRiau

Pada saat yang sama, Manager Plasma Asian Agri Kebun Ukui, Hendra Saragih mengatakan "Pendampingan kami terhadap petani mitra replanting sudah dimulai sejak persiapan program. Seperti pelatihan pendapatan alternatif, pengumpulan dokumen, hingga menjadi Avalis kepada pihak perbankan untuk dana tambahan dalam program replanting,’’ jelasnya.

Kemudian, Head of Partnership Asian Agri, Rudy Rismanto juga menjelaskan bahwa kemitraan replanting antara KUD Produsen Karya Tani dan Asian Agri memberikan harapan baru bagi petani kelapa sawit di Riau untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan usaha mereka. “Langkah ini juga sejalan dengan komitmen Asian Agri 2030 pilar pertama, yaitu Kemitraan dengan Petani. Pada komitmen ini, Perusahaan memiliki target untuk meningkatkan pendapatan petani mitra melalui program replanting.” tutupnya.

Tentang Asian Agri

Asian Agri merupakan salah satu perusahaan swasta nasional terkemuka di Indonesia yang memproduksi minyak sawit mentah (CPO) sejak tahun 1979. Hingga kini Asian Agri mengelola 100.000 hektar kebun kelapa sawit dan mempekerjakan lebih dari 20.000 orang.

Sebagai perintis program Pemerintah Indonesia Perkebunan Inti Rakyat Transmigrasi (PIR-Trans), Asian Agri telah bermitra dengan 30.000 petani plasma di Riau dan Jambi yang mengelola 60.000 hektar kebun kelapa sawit, serta membina kemitraan dengan petani swadaya untuk membawa dampak positif terhadap kesejahteraan dan peningkatan ekonomi petani.

Dengan menerapkan kebijakan tanpa bakar dan praktik pengelolaan kebun secara berkelanjutan, Asian Agri membantu petani mitra untuk meningkatkan produktivitas, hasil panen, kemamputelusuran rantai pasok, sekaligus mendukung mereka memperoleh sertifikasi. Pabrik Asian Agri menerapkan teknologi terbaik memanfaatkan energi hijau yang dihasilkan secara mandiri, dalam rangka meminimalisasi emisi gas rumah kaca.

Seluruh unit bisnis dalam naungan Asian Agri telah memperoleh sertifikat ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil). Saat ini perkebunan inti Asian Agri di Provinsi Sumatera Utara, Riau & Jambi serta perkebunan petani plasma di Provinsi Riau & Jambi telah 100% bersertifikat RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil). Pada saat yang sama, ISCC (International Sustainability & Carbon Certification) telah dicapai oleh seluruh kebun baik yang dimiliki oleh Asian Agri maupun petani binaannya.

Keberhasilan Asian Agri menjadi salah satu perusahaan produsen CPO terkemuka telah diakui secara internasional dengan sertifikasi ISO 14001 untuk semua operasinya. Learning Institute di Pelalawan, Riau, serta pusat pembibitan di Kampar, Riau, juga telah bersertifikat ISO 9001. Selain itu, pusat penelitian dan pengembangan Asian Agri di Tebing Tinggi juga telah memperoleh sertifikasi oleh International Plant - Analytical Exchange di lab WEPAL di Wageningen University di Belanda, untuk standar yang tinggi. ***