PEKANBARU – Musibah demi musibah terus silih berganti di Provinsi Riau. Jika hingga akhir Januari 2024 lalu, dilanda banjir, kini provinsi penghasil minyak terbesar di Indonesia itu mulai bersiap - siap menghadapi musim asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Dari data yang ada, Karhutla sudah mulai melanda sebagian wilayah Kota Dumai. Bahkan kota pelabuhan yang berada di tepi Selat Malaka itu sudah menentukan status Siaga Darurat Karhutla.

Kepala Bidang Kedaruratan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, Jim Ghofur, Jumat (23/2/2024) mengatakan, meski sebagian daerah masih ada banjir namun di beberapa daerah mulai muncul kebakaran lahan.

"Ini terjadi karena wilayah pesisir Riau sudah mulai panas. Kondisi ini dimanfaatkan oknum tak bertanggung jawab membakar lahan," katanya.

Jim mengatakan, dari laporan yang diterima BPBD Riau, di Dumai memang sudah ditemukan titik Karhutla. Bahkan sudah ada daerah di Riau yang menetapkan status siaga darurat Karhutla.

Meski tidak luas dan sudah bisa ditangani oleh petugas, namun temuan ini harus diwaspadai. Pihaknya pun mengapresiasi langkah cepat Pemko Dumai yang bergerak cepat dalam menetapkan status siaga darurat Karhutla.

"Sudah ada satu kabupaten kota di Riau yang sudah menetapkan status siaga darurat Karhutla, yakni Kota Dumai. Suratnya sudah kita terima," katanya.

Dengan demikian, maka Dumai menjadi daerah pertama di Riau yang menetapkan status siaga darurat Karhutla pada tahun 2024 ini.

Selain di Dumai, sebelumnya BPBD Riau juga mendapatkan laporan ada temuan titik Karhutla di wilayah pesisir Provinsi Riau seperti Kabupaten Bengkalis, Kepulauan Meranti dan Siak. Hanya saja kebakaran baru skala kecil dan masih bisa dipadamkan melalui jalur darat.

Jim mengatakan, selain Dumai, beberapa daerah yang sudah ada terjadi kebakaran adalah Kabupaten Bengkalis, Kepulauan Meranti, dan Siak.

"Tapi sudah berhasil dipadamkan, karena luas lahan terbaik tidak banyak. Namun kondisi ini kita harus cepat diantisipasi, karena kita tak ingin setelah banjir muncul Karhutla, makanya kami imbau kepada seluruh lapisan masyarakat agar jangan sampai membuka lahan dengan cara membakar," sebutnya.

Untuk itu, pihaknya mendorong agar kabupaten yang saat ini sudah ada terjadi kebakaran untuk segera menetapkan status siaga, agar koordinasi dan penanganan kebakaran bisa lebih maksimal.

"Kalau siaga Karhutla provinsi kita menunggu kabupaten kota. Ada dua daerah menetapkan status siaga, kita langsung bahas dengan instansi terkait lainnya untuk diusulkan ke pimpinan penetapan status siaga Karhutla," ujarnya. ***