PEKANBARU - Kemunculan anak muda sebagai bakal calon gubernur Riau kini menjadi fenomena baru dalam perpolitikan di daerah ini. Pasalnya, dari beberapa kali pemilihan langsung pasca reformasi, pemilihan gubernur di daerah ini selalu diisi dengan wajah-wajah yang bisa disebut tidak muda lagi.

Pengamat Politik yang juga akademisi Universitas Islam Riau (UIR), Panca Setyo Prihatin menilai ini merupakan semangat baru dalam perpolitikan daerah penghasil minyak bumi dan sawit terbesar di Indonesia itu.

''Seperti adanya sosok Abdul Wahid, yang merupakan sosok anak muda Riau yang sukses dalam perpolitikan dengan menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau selama dua periode, dan sekarang menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pada periode 2019 - 2024 lalu terpilih lagi untuk periode 2024 - 2029, menunjukkan bahwa anak muda Riau siap untuk bertarung dalam dunia politik termasuk untuk nasional,'' ujarnya, Rabu (1/5/2024).

Dia menilai, kesuksesan Abdul Wahid dalam politik bisa menginspirasi anak muda yang lain karena kehadiran anak muda bukan hanya untuk belajar tapi juga bisa memainkan peran penting.

''Apalagi pada Pemilu 2024, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Riau yang dipimpin Abdul Wahid juga sukses meraup suara dengan menempatkan dua calon anggota DPR RI dari Riau, ini sudah membuktikan bahwa anak muda sudah saatnya memainkan peranan penting dalam politik daerah,'' tambahnya.

"Jadi masuknya Abdul Wahid sebagai calon gubernur ini merupakan langkah berani dan mengejutkan banyak orang. Karena selama ini perhatian selalu tertuju kepada sosok senior, sekarang yang muda ikut mewarnai perpolitikan di Riau," jelasnya.

Tapi meskipun demikian, tambahnya, yang menentukan calon gubernur adalah DPP. Dan sekarang ini Panca menyarankan bagaimana Wahid menyakinkan partai politik untuk mengusung dirinya pada Pilgubri.

''Yang jelas, adanya anak muda maju sebagai calon gubernur seperti Wahid akan mengubah peta politik. Apalagi jumlah pemilih dari generasi muda atau gen Z diatas 50 persen, maka adanya Wahid ini bisa menjadi alternatif dari kalangan muda sebagai calon gubernur," terangnya.

Sedangkan menanggapi sosok anak muda lainnya seperti Nasarudin (Wabup Pelalawan), tambahnya juga menjadi fenomena di tengah percaturan politik lokal menuju kursi gubernur hari ini. Sekecil apapun peluang, dalam politik adalah kesempatan yang tidak datang dua kali.

"Pengalaman Nasarudin sebagai legislator di kabupaten Pelalawan bahkan pernah menjadi ketua DPRD adalah bukti ketangguhannya sebagai politisi muda yang patut diperhitungkan," terangnya. ***