BAGANSIAPIAPI – Masyarakat Kota Bagansiapiapi mengeluhkan banyaknya truk bermuatan tandan buah sawit (TBS) yang masuk kota pada siang hari.

Tak hanya itu, masyarakat juga mengeluhkan banyaknya material bangunan yang ditumpuk hingga ke badan jalan umum. Dua hal itu dirasakan membuat aktivitas masyarakat dan kelancaran lalu lintas jadi terganggu.

Menyikapi hal itu, Kepala Dinas Perhubungan (kadishub) Rohil Budi Fitriadi membenarkan pihaknya sudah mengetahui keluhan tersebut.

Karena itu, sejak Selasa (7/4/2024) pihaknya sudah turun dan mengecek apa yang menjadi keluhan masyarakat tersebut.

"Petugas Dishub kita turunkan ke lapangan dan titik-titik tertentu yang diinformasikan kepada kami," ujarnya.

Ditambahkannya, kepada sopir truk TBS yang ketahuan masuk kota, pihaknya langsung memberi teguran.

"Kita minta pengendara bersama-sama menjaga kelancaran jalan, keamanan dan ketertiban," sebut Budi Fitriadi.

Informasi di lapangan, keluhan terhadap truk pengangkut TBS itu sudah cukup sering terjadi. Pasalnya, truk-truk tersebut melintasi kawasan kota barat jam-jam sibuk.

Menurut informasi yang beredar, truk tersebut kebanyakan datang dari arah Sinaboi dan masuk melintasi jalan protokol dalam Kota Bagansiapiapi.

Tak jarang truk-truk tersebut membawa muatan berlebih dan tidak memasang pengaman seperti jaring. Sehingga dikhawatirkan bisa membahayakan pemakai jalan lainya.

Truk sarat muatan sawit ini melintas dari pukul 08.00 WIB sampai pukul 10.00 WIB pagi setiap harinya.

Karena itu, masyarakat meminta hal itu ditertibkan. Sebagai alternatif, bisa menggunakan jalan lintas pesisir atau jalan tepi laut.

"Harapan kami yang namanya truk muatan apa pun maunya lewat jalan luar atau lintas pesisir, jangan masuk kota. Karena ini penyebab macet dan berbahaya jika TBS jatuh dari truk menimpa pejalan kaki atau kendaraan lain, " pinta Yasir (56) warga Bagansiapiapi. ***